Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Putra Hilmi Disebut dalam Rekaman Pembicaraan Fathanah

Kompas.com - 14/05/2013, 19:06 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam pemeriksaan di KPK, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin sempat diperdengarkan rekaman pembicaraan antara Ahmad Fatahanah dan sejumlah orang, termasuk dengan putra Hilmi, Ridwan Hakim.

Pengacara Hilmi, Zainuddin Paru, mengungkapkan, salah satu rekaman percakapan itu memperdengarkan obrolan Fathanah dengan seseorang yang menyebut nama Ridwan.

"Diperdengarkan rekaman Fathanah yang bicara dengan pihak lain," kata Zainuddin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, seusai pemeriksaan Hilmi, Selasa (14/5/2013).

Menurut Zainuddin, dalam rekaman percakapan Fathanah yang diperdengarkan kepada Hilmi tersebut, orang dekat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tersebut mengatakan sudah berhadapan dengan Ridwan.

"Saya sudah mendapatkan, saya sudah berhadapan dengan Ridwan, putra Ustaz Hilmi," ucap Zainuddin menirukan rekaman tersebut.

Namun, dia mengaku tidak tahu maksud perkataan Fathanah dalam rekaman pembicaraan itu. Saat dikonfirmasi, menurut Zainuddin, Hilmi juga mengaku tidak kenal dengan suara dalam rekaman yang diperdengarkan penyidik KPK selama pemeriksaan tersebut.

"Penyidik tanya kenalkah suara ini, Ustaz Hilmi bilang tidak kenal, tidak diketahui. Atas dasar itu cukuplah ustaz sehingga pemeriksaan juga sudah selesai dari jam 13.00 WIB," ungkapnya.

Zainuddin menambahkan, Hilmi mengaku tidak mengenal Fathanah, apalagi pernah bertemu dengan pria itu.

KPK memeriksa Hilmi selama kurang lebih enam jam sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi kuota impor daging sapi dengan tersangka Ahmad Fathanah.

Seusai diperiksa, Hilmi mengaku diperdengarkan sejumlah rekaman oleh penyidik KPK. Dari sejumlah rekaman tersebut, Hilmi mengakui ada rekaman antara putranya Ridwan dan Fathanah.

Selebihnya, Hilmi tidak mengungkapkan isi rekaman-rekaman yang diperdengarkan penyidik KPK kepadanya itu. Dia menganggap rekaman-rekaman yang dimiliki penyidik KPK itu hanyalah gertakan yang isinya tidak benar.

Terkait penyidikan kasus kuota impor daging sapi ini, KPK sudah memeriksa Ridwan Hakim sebagai saksi. Seusai diperiksa KPK beberapa waktu lalu, putra keempat Hilmi itu bungkam.

Informasi mengenai keterlibatan Hilmi dan Ridwan dalam bisnis impor daging sapi ini pernah diungkapkan pendiri PKS Yusuf Supendi. Dia menyebut Ridwan alias Iwan sebagai kaki tangan Hilmi.

Iwan disebut-sebut bermain dalam perizinan impor daging sapi. Saat dikonfirmasi, Hilmi menjawab tidak tahu soal hal ini. Dia mengaku tidak tahu ketika ditanya apakah Ridwan menghubungkan dirinya dengan Fathanah.

Hilmi juga membantah menerima aliran dana terkait kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi. "Enggak tahu, langsung tanya ke penasihat hukum," ucapnya.

Dalam kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi ini, KPK menetapkan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka. Dia bersama orang dekatnya, Ahmad Fathanah, diduga menerima pemberian hadiah atau janji dari PT Indoguna Utama terkait upaya menambah jatah kuota impor daging sapi untuk perusahaan tersebut.

Nilai komitmen fee yang dijanjikan untuk Luthfi mencapai Rp 40 miliar, yang baru terealisasi Rp 1,3 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

    Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

    Nasional
    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

    Nasional
    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

    Nasional
    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

    Nasional
    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

    Nasional
    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

    TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

    Nasional
    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

    Nasional
    'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    "Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

    Nasional
    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

    Nasional
    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

    Nasional
    PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

    PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

    Nasional
    Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

    Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

    Nasional
    Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

    Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

    Nasional
    Halalbihalal Merawat Negeri

    Halalbihalal Merawat Negeri

    Nasional
    Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

    Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com