Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nissan Navara Luthfi Diatasnamakan Asisten Pribadinya?

Kompas.com - 10/05/2013, 15:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq diduga menyamarkan kepemilikan mobil mewah Nissan Navara. Mobil itu diduga diatasnamakan asisten pribadinya, Rantala Sikayo.

"Itu saya enggak tahu persis, cuma katanya iya," kata Rantala, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, seusai diperiksa sebagai saksi untuk Luthfi, Jumat (10/5/2013).

Rantala mengaku diajukan pertanyaan seputar mobil yang akan disita KPK dari kantor DPP PKS tersebut. Dia yang bekerja sebagai asisten Luthfi sejak 2006 itu mengaku pernah dipinjam kartu tanda penduduk (KTP)-nya untuk mengurus kepemilikan Navara tersebut.

"Kan dipinjam KTP-nya, 2012, ya lupalah saya," ujarnya.

Saat KTP-nya dipinjam orang PKS, Rantala mengaku tidak merasa curiga karena selama bekerja sebagai asisten Luthfi, dia kerap dimintai KTP.

"Saya sering dimintain KTP untuk bikin KTA (kartu tanda anggota)-lah, untuk bikin asuransi-lah," ungkapnya.

Menurut Rantala, KTP-nya memang kerap dipinjam bagian rumah tangga PKS. Terkadang, Luthfi sendiri yang meminjam KTP-nya. Ketika ditanya apakah Navara itu memang dipakai Luthfi untuk keperluan sehari-harinya saat masih menjadi anggota DPR, Rantala mengaku tidak tahu persis.

Ia juga mengaku tidak tahu persis berapa mobil yang dimiliki Luthfi.

Seperti diberitakan, KPK mengidentifikasi lima mobil terkait Luthfi yang disimpan di kantor DPP PKS. Kelima mobil itu adalah VW Caravelle, Mazda CX9, Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, dan Nissan Navara. Dari lima mobil itu, hanya satu yang kepemilikannya atas nama Luthfi, yakni Mazda CX 9. Sementara mobil lainnya, yakni Fortuner, diatasnamakan pesuruh Luthfi yang bernama Ahmad Zaky, kemudian VW Caravelle diatasnamakan orang dekat Luthfi, Ali Imran.

Kini, lima mobil itu masih berada di kantor DPP PKS. Tim penyidik KPK dua kali gagal menyita lima mobil itu karena dihalang-halangi sejumlah orang. Menurut Rantala, Zaky adalah kader PKS yang memang dekat dengan Luthfi. Namun, dia mengaku tidak tahu apakah Fortuner milik Luthfi memang diatasnakamakan Zaky atau tidak. Adapun Ali Imran, menurut Rantala, merupakan sopir Luthfi.

KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi. Dalam kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi, Luthfi diduga bersama-sama dengan orang dekatnya, Ahmad Fathanah, menerima pemberian hadiah atau janji dari PT Indoguna Utama sebagai imbalan mengurus penambahan kuota impor daging sapi untuk perusahaan itu.

Sebelumnya, KPK menyita Toyota FJ Cruiser bernomor polisi B 1340 TJE yang juga diduga terkait Luthfi. FJ Cruiser itu kini diamankan di halaman parkir Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Selain itu, KPK menyita lima mobil yang diduga berkaitan dengan Fathanah, yakni Honda Jazz putih, Toyota Land Cruiser Prado dengan nomor polisi B 1739 WFN, Toyota Alphard B 53 FTI, Mercedes Benz C200 B 8749 BS, dan FJ Cruiser dengan nomor polisi B 1330 SZZ. Menurut Johan, setelah dilakukan penelusuran lebih jauh, penyidik menemukan kaitan FJ Cruiser B 1330 SZZ milik Fathanah itu dengan Luthfi.

Baca juga:
'Jangankan Mobil, Pak Luthfi Pun Tak Kami Halangi'
Kisah KPK Memburu Mobil-mobil Mewah Terkait Luthfi Hasan
Soal Mobil yang Akan Disita KPK, Luthfi Bilang Enggak 'Nonton' TV
Ada 'Daging' untuk Pak Luthfi...
Ditanya Mobil-mobil Mewahnya, Luthfi Cuma Senyum
Sederet Mobil Mewah Terkait Luthfi Hasan Ishaaq

Ikuti berita terkait kasus ini dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com