JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidikan kasus pembunuhan empat tahanan di Lembaga Permasyarakatan Klas II B Cebogan, Sleman, DI Yogyakarta telah berlangsung lebih dari satu bulan. Proses penanganannya pun dipertanyakan.
Sudah sampai mana proses penyidikan yang dilakukan TNI Angkatan Darat? Kepala Staf TNI AD Jenderal (TNI) Pramono Edhie Wibowo mengatakan, penyidikan masih berlangsung sehingga belum bisa diserahkan ke peradilan militer.
"Masih dalam penyelesaian. Kita berharap akhir bulan bisa kita serahkan (ke pengadilan militer)," kata Pramono di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Pramono mengatakan, laporan terakhir belum ada penambahan tersangka. Mereka yang terjerat, yakni masih tetap 11 anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ia meminta kepada semua pihak untuk mengikuti proses peradilan yang akan berjalan terbuka.
Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mempertanyakan penanganan kasus pembunuhan empat tahanan di Lapas Cebongan termasuk pembunuhan anggota TNI di Hugo's Cafe Yogyakarta. Lambannya penanganan perkara tersebut, kata Neta, membuat aksi premanisme kembali marak di Yogyakarta.
Terakhir, dua anggota TNI dikeroyok di Sleman. "Bahaya premanisme di Yogyakarta sudah mencemaskan. Jika tidak segera diatasi, konflik akan kembali terjadi. Bukan mustahil anggota TNI akan turun memburu para preman," kata Neta.
Seperti diberitakan, pembunuhan empat tahanan disebut berlatar belakang jiwa korsa yang kuat terkait pembunuhan Serka Santoso di Hugo's Cafe. Pihak TNI menyebut pembunuhan terjadi secara spontan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.