Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Keras atas Penghargaan Komnas HAM

Kompas.com - 07/05/2013, 12:25 WIB
Edna C Pattisina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Akreditasi A dari International Coordinating Committee of National Institutions for The Promotions and Protection of Human Rights (ICC) untuk Komnas HAM yang diperoleh dalam Sidang Tahunan ICC ke-26 yang dibuka di Jenewa, Swiss, Senin (6/52013), mengundang banyak reaksi.

Choirul Anam dari Human Rights Watch Group di Jakarta mengatakan, kinerja yang dinilai adalah kinerja Komnas HAM pada masa kerja selama 4 tahun hingga 2012.

Ini berarti, kinerja mereka diakui oleh dunia dan patut dicontoh. Bukan ditolak dengan logika perubahan yang menyesatkan.

Anam mengatakan, masyarakat sipil secara langsung pada bulan Mei lalu menyampaikan keprihatinan atas Komnas HAM 2012-2015 ke sekretariat ICC. 

"Mereka bilang, hanya Komnas HAM Indonesia yang berganti pimpinan setahun sekali dan itu akan memperlemah efektivitas kinerja komnas, dan terancam down grade," kata Anam.

Anam mengingatkan, pimpinan Komnas HAM saat ini termasuk dalam kelompok 9 dari 13 komisioner. Kelompok 9 ini yang menolak model kepemimpinan, kinerja, dan sistem internal periode sebelumnya.

"Mengakui dan mengkalim prestasi kinerja periode sebelumnya merupakan sikap ambigu dan munafik," kata Anam.

Hal senada disampaikan Haris Azhar dari Kontras yang mengatakan, Akreditasi A sudah lama diberikan pada Komnas HAM periode yang sebelumnya.

Menurutnya, ICC menilai soal keberadaan status dasar hukum, pemilihan anggota, dan sebagainya. ICC tidak mengecek kondisi HAM di mana KH punya mandat kerja.

"Kalau mau cek kondisi HAM dan peran Komnas HAM, lihatlah hasil UPR (Universal Periodic Review). Di UPR, kondisi HAM Indonesia buruk," kata Haris.

"Komnas HAM bisa dapat A enggak di UPR? Lah kerja advokasi HAM saja mereka tidak paham.... Kok mau bangga. Aneh," kata Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com