Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat di Parlemen, Gubernur Papua Diapresiasi

Kompas.com - 06/05/2013, 17:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada Senin (6/5/2013) siang ini, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe menemui Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta. Pada kesempatan ini, Lukas banyak menyampaikan curahan hatinya terkait kondisi Papua saat ini. Lukas, yang baru sekitar sebulan dilantik menjadi orang nomor satu di Papua, tiba di ruangan Priyo sekitar pukul 14.00, didampingi Sekretaris Daerah Papua.

Ia mengawali curhatnya dengan menyampaikan potret kemiskinan di Papua yang masih menonjol. Dengan letak geografis yang khas, kondisi kemiskinan di Papua masih sangat memprihatinkan. Dengan miris, Lukas juga menyampaikan kondisi masyarakat di sana yang semakin jauh tertinggal akibat kemiskinan yang terus membelit. Atas dasar itu, Lukas berencana membuat terobosan untuk menekan angka kemiskinan dan mendongkrak kesejahteraan rakyat Papua. Salah satu upayanya adalah dengan mengalirkan 80 persen dana otonomi khusus (otsus) langsung ke kabupaten/kota.

"Ini terobosan supaya kita bisa bekerja kompak (bersama kabupaten) supaya kita bisa lebih dekat dengan rakyat," kata Lukas.

Selanjutnya, dia juga sempat menyinggung mengenai potensi sumber daya alam, termasuk tambang Freeport, yang hasilnya belum bisa dinikmati rakyat Papua secara optimal. Mendengar hal itu, Priyo yang duduk persis di depan Lukas berkali-kali menyampaikan apresiasinya kepada sosok pemimpin Papua yang baru ini. Khususnya terkait penyaluran dana otsus yang dinilainya sama dengan semangat yang diusungnya.

Priyo mengatakan, dirinya sempat meminta Badan Pemeriksa Keuangan untuk melakukan audit pada aliran dana otsus. "Ini kabar gembira untuk semua bupati di Papua, keharmonisan akan lebih tercapai dari sebelumnya. Ini kabar baik di awal kepemimpinan, dan semoga bisa sampai lima tahun ke depan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com