Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musi Rawas Rusuh, Mapolsek Dibakar, Sudah Empat Warga Tewas Tertembak

Kompas.com - 30/04/2013, 04:32 WIB

MUSI RAWAS, KOMPAS.com — Aksi pemblokiran jalan lintas Sumatera (jalinsum) di Kecamatan Rupit, Musi Rawas, Sumatera Selatan, terkait tuntutan pemekaran Musi Rawas Utara, berakhir ricuh, Senin (29/4/2013) malam. Petugas kepolisian membubarkan demonstran secara paksa sehingga terjadi bentrok. Sedikitnya empat orang tewas kena tembak, sementara korban luka terus bertambah.

Warga meninggal adalah Fadilah (40) dengan luka tembak di rusuk, Son (35) luka tembak di rusuk, Suharto (20) mengalami luka tembak di kepala, dan Rinto (18) juga kena tembak. Hingga Selasa (30/4/2013) pukul 00.30 WIB, korban luka berjumlah lima orang dan diperkirakan masih terus bertambah.

Pembubaran paksa atas aksi massa yang melakukan pemblokiran jalinsum terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, diawali dengan tembakan peringatan ke udara. Namun, massa tetap keras bertahan dan melempari petugas dengan batu. Tak pelak bentrokan pecah.

Massa semakin beringas melakukan perlawanan. Bahkan, massa langsung membakar dua  mobil patroli yang terparkir di sekitar jalinsum, tak jauh dari lokasi pemblokiran. Ketika itu sejumlah warga sudah terluka. Situasi ini menambah panas karena para demonstran mengetahui rekan-rekannya banyak yang terluka. Massa kemudian melakukan aksi pembakaran Mapolsek Rupit sehingga suasana semakin mencekam.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti jumlah korban yang tewas dan luka-luka. Di Rumah Sakit Sobirin, Kota Lubuk Linggau, sedikitnya telah ada dua korban luka yang tiba dari lokasi, yakni Toni (30) dengan luka tembak di kaki kanan, dan Kaisar (35) dengan luka tembak di dada. Satu per satu korban datang menggunakan kendaraan pribadi, menempuh perjalanan selama sekitar satu setengah jam dari Muara Rupit untuk menjangkau rumah sakit ini.

Anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas, Ruslan, berada di Rumah Sakit Sobirin untuk melihat para korban. Ia menegaskan, ini merupakan bukti dari keseriusan mewujudkan Muratara. "Ini bukti keseriusan mewujudkan Muratara yang muncul dari rakyat, bukan syahwat politik oknum-oknum tertentu," ungkapnya singkat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com