Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UN Diusulkan Kembali ke Sistem Rayon

Kompas.com - 27/04/2013, 01:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Golkar, Popong Otje Dundjunan, meminta pelaksanaan ujian nasional (UN) dilakukan seperti pada masa sekolah rakyat pada era 1950-an. Menurut Popong, pelaksanaan UN pada masa itu cukup adil lantaran menggunakan sistem rayon.

"Jika UN ada dilakukan rayonisasi, jadi Jakarta tidak sama dengan Papua. Coba diubah rayonisasi Papua apa, Maluku apa, lalu Jawa Barat apa," kata Popong dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh di Komisi X DPR, Jakarta, Jumat (26/4/2013). Menurut dia, cara seperti itu merupakan yang paling adil karena tidak menyamaratakan kemampuan siswa di seluruh Indonesia.

Selain itu, lanjut Popong, pendistribusian soal pun relatif bisa dilakukan lebih teratur karena diserahkan pada setiap rayon. Popong menilai pelaksanaan UN dengan model seperti itu bisa dimanfaatkan untuk pemetaan ujian dan tidak bisa menjadi syarat kelulusan.

Syarat kelulusan, menurut Popong, harus dikembalikan kepada penilaian guru masing-masing. "Karena yang paling tahu murid itu guru, ya serahkan kepada mereka," katanya.

Lebih lanjut, Popong mengaku menghargai tindakan yang dilakukan Mendikbud dalam mengatasi keterlambatan distribusi soal meski masih belum maksimal. Dia pun berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) benar-benar mengevaluasi pelaksanaan UN.

"Saya tidak mau menteri mundur, cukup diperbaiki saja," tuturnya. Kemendikbud mengumumkan penundaan jadwal UN 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi.

Provinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Jumlah siswa di 11 provinsi tersebut sebanyak 1,1 juta di 3.601 SMA/MA dan 1.508 SMK. Mendikbud M Nuh mengemukakan, untuk mencetak materi UN kali ini, Kemendikbud menunjuk enam percetakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com