Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo Disebut di Sidang

Kompas.com - 26/04/2013, 02:11 WIB

Jakarta, Kompas - Sidang perkara korupsi penggandaan Al Quran dan pengadaan laboratorium komputer madrasah tsanawiyah di Kementerian Agama pada Kamis (25/4) makin mempertegas drama meloloskan proyek tersebut.

Terungkap, terdakwa 1, Zulkarnaen Djabar, ketika merasa lobi ke Kemenag buntu, menyarankan agar langsung menghubungi Priyo Budi Santoso, koleganya, di DPR. Zulkarnaen juga sempat mengancam akan menghantam Kementerian Keuangan (Kemkeu) yang dianggap menghambat rencana proyek dengan tak menyetujui anggaran pendidikan di atas 20 persen.

Sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dipimpin Ketua Majelis Hakim Afiantara mengagendakan pemeriksaan para terdakwa, Zulkarnaen dan putranya, Dendy Prasetya (terdakwa 2).

Jaksa penuntut umum pada KPK, yang diketuai Kemas Abdul Roni, memutar puluhan rekaman percakapan terkait keterlibatan para terdakwa. Salah satu rekaman menggambarkan paniknya Dendy yang menginformasikan PT Macanan menduduki urutan pertama sebagai calon pemenang, sementara perusahaan yang diusung Zulkarnaen berada di urutan kedua atau ketiga. Dalam kondisi seperti itu, Zulkarnaen menyarankan agar berbicara dengan Priyo.

Seusai mendengarkan rekaman, Zulkarnaen menjelaskan, ”Karena ini permintaan pertolongan dari yunior-yunior (Fahd dan kawan-kawannya di Gema MKGR), saya terbuka saja. Pada waktu itu Pak Dirjen (Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar) sudah dibicarakan sebagai wamen. Saya merasa risi, atau ewuh pakewuh, karena ini bukan proyek saya, lebih baik Pak Priyo-lah yang dihubungi.”

Maksudnya agar Priyo bisa berbicara dengan Nasaruddin. Pembicaraan yang dimaksud adalah soal banting harga PT Macanan yang dikhawatirkan akan ada kesalahan pencetakan. ”Karena itu, saya katakan bagaimana kalau telepon Pak Priyo biar lebih kuat,” kata Zulkarnaen.

Dalam rekaman sebelumnya juga diputar pertanyaan Fahd apakah jatah untuk PBS aman dan dijawab Zulkarnaen aman. PBS, menurut Zulkarnaen, adalah Priyo Budi Santoso.

Jaksa juga memutar percakapan 20 menit antara Zulkarnaen dan Nasaruddin. Percakapan tersebut menjelang perombakan kabinet, Oktober 2011, yang membahas soal bahayanya jika Macanan menang tender.

Pengaruh Banggar

Zulkarnaen adalah anggota DPR dari Komisi VIII yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar). Dalam rekaman percakapan, indikasi peran Zulkarnaen yang memiliki pengaruh sebagai anggota Banggar makin jelas.

Rekaman percakapan 1 Agustus 2011 antara Zulkarnaen dan Fahd el Fouz, perantara proyek, mengungkapkan ancaman Zulkarnaen dan rekan-rekannya di Banggar DPR yang akan membintangi anggaran pendidikan 20 persen dari Kemkeu. Istilah membintangi anggaran berarti DPR akan memblokir dana sampai kesepakatan akhir tercapai.

Pembatasan 20 persen dana pendidikan diduga akan menyulitkan pengurusan proyek yang diajukan Fahd di Kemenag. Dari Kemkeu, Kemenag mendapat dana optimalisasi Rp 130 miliar, tetapi dialokasikan bagi dana nonpendidikan. Dari total itu, Rp 50 miliar adalah dana penggandaan Al Quran.

Kepala Biro Perencanaan Sekjen Kemenag Syamsuddin, menurut Zulkarnaen, setuju ancaman kepada Kemkeu karena berkepentingan meningkatkan dana pendidikan yang timpang dibandingkan dengan pendidikan umum. (AMR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com