JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyayangkan aksi lima siswi SMA di Toli-toli, Sulawesi Tengah, yang memarodikan gerakan shalat dengan lagu "One More Night" milik Maroon 5. Ia berpendapat, perlu ada efek jera bagi para pelajar itu.
"Saya kaget melihat perilaku pelajar kita seperti itu. Saya sudah menyaksikan sendiri videonya dan sangat sulit diterima akal sehat," ujar Hidayat saat dihubungi Rabu (24/4/2013).
Aksi para siswi yang diunggah di Youtube itu berujung pada dikeluarkannya mereka dari sekolah. Kepolisian juga tengah menindaklanjuti aksi ini atas dugaan penistaan agama. Dalam video berdurasi sekitar 5 menit itu, para siswi itu beraksi tengah melakukan shalat berjamaah, tetapi kemudian diselingi tarian yang mengikuti irama lagu "One More Night".
Menurut Hidayat, aksi itu terlihat dilakukan dengan sadar. Ia menyayangkan para pelajar itu terlihat riang saat melakukan aksi yang dinilainya telah melecehkan agama.
"Saya setuju kalau mereka layak mendapatkan hukuman untuk mendapat efek jera karena mereka melakukan dengan penuh sadar dan riang ceria berjoget-joget sambil shalat," kata Hidayat.
Anggota Komisi VIII yang membidangi persoalan keagamaan ini juga menilai, peristiwa itu adalah sebuah tragedi dalam pendidikan. Di saat dunia pendidikan dicemarkan dengan kacaunya pelaksanaan ujian nasional (UN) dan aksi tawuran, Hidayat menyebutkan, para pelajar ini justru semakin merusak citra dunia pendidikan.
"Kalau persoalan dipecat atau tidaknya, saya pikir karena ada aturan atau perjanjian di sekolahnya, jadi (pengeluaran) ini bentuk konsekuensi dari perbuatannya itu," kata dia.
Baca juga:
Tanggapan MUI soal Parodi 'One More Night' Siswi Toli-toli
Kasus Parodi Toli-toli, 'Darah Muda' Berujung Kehilangan Kesempatan Ujian Nasional
Mendikbud: Apa Pun Sanksinya, Jangan Korbankan Masa Depan Anak
Parodi Toli-toli, Bukan Semata Kesalahan Para Pelaku
Google Sudah Disurati untuk 'Drop' Video Parodi Toli-toli