JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat akan mengumumkan struktur barunya hari ini, Minggu (21/4/2013). Struktur baru ini merupakan kelanjutan dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir Maret lalu yang mengeluarkan nama Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum yang terpilih secara aklamasi. Siapa saja yang akan digeser dari posisinya?
Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakartan Irfan Gani merupakan korban pertama dari kebijakan itu. Ia dicopot dari jabatan strukturalnya oleh SBY. Belum diketahui siapa yang akan menyusul Irfan Gani selanjutnya. Namun, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Gede Pasek Suardika merasa yakin dirinya akan dicopot.
"Ya, paling-paling saya yang nantinya akan tergeser atau digusur," ujar Pasek saat dihubungi Sabtu (20/4/2013) malam.
Saat ditanya apa yang melatari keyakinannya itu, Pasek enggan berkomentar lebih lanjut. "Nanti kita lihat saja dulu. Apakah bisikan Sengkuni masih manjur dan didengar untuk melakukan bersih-bersih terhadap orang-orang bersih, atau sebaliknya," kata Pasek tanpa maksud pernyataannya ini.
Pasek mengaku prihatin dengan pencopotan terhadap kolega satu partainya, Irfan Gani. Irfan dan Pasek merupakan orang yang cukup vokal saat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dinonaktifkan dari posisinya. Keduanya membela Anas dan mengkritik kebijakan petinggi partai. Pasek menilai pencopotan Irfan Gani sama saja dengan upaya "bersih-bersih" kader yang bersih.
"Ini bersih-bersih orang-orang bersih dan karpet merah untuk keluaraa Nazaruddin," kata Pasek.
Meski merasa akan segera didepak dari jabatan strukturalnya, Pasek mengaku akan tetap berada di Partai Demokrat. Pasek berniat memperbaiki partai itu dari dalam. "Partai itu lembaga, kita cintai lembaga ini dan berusaha untuk memperbaikinya dari dalam," kata Ketua Komisi III DPR ini.
Pada Pemilu 2014 mendatang, Pasek juga tidak lagi mencalonkan diri sebagai anggota legislatif untuk tingkat DPR. Ia lebih memilih maju sebagai caleg untuk DPD RI untuk provinsi Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.