Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Ijazah SMA Bikin Pusing Pendaftar Caleg

Kompas.com - 18/04/2013, 02:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengumpulan daftar calon anggota legislatif sementara (DCS) sudah mulai dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengumpulkan daftar itu. Partai lain masih sibuk mengurus persyaratan administrasi.

Persyaratan legalisasi ijazah tingkat SMA serta surat keterangan sehat jasmani dan rohani menjadi prasyarat yang merepotkan partai politik, misalnya bagi Partai Amanat Nasional (PAN). Partai ini berencana menyerahkan DCS pada Rabu (17/4/2013) hari ini. Namun, rencana itu urung dilakukan karena belum terkumpulnya legalisasi ijazah SMA para bakal caleg.

"Persyaratan sebenarnya sudah selesai semua, tinggal beberapa orang yang kami tunggu soal legalisasi SMA. Diusahakan sebelum tanggal 22 April akan daftar ke KPU," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN Viva Yoga Mauladi, Rabu sore di Jakarta.

Viva mengatakan, banyak bakal caleg partainya yang hanya menyimpan legalisasi ijazah pendidikan terakhir sehingga harus kembali ke daerahnya untuk mengurus ijazah SMA tersebut.

Hal senada juga dialami Partai Golkar. Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan, partainya baru akan menyerahkan DCS pada 20 April 2013. "Yang sulit itu soal ijazah SMA. Ada yang sekolah di luar negeri, harus kembali lagi dan mengurus legalisasi ijazah itu," ujar Bambang.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Hanura Samuel Koto mengatakan, aturan KPU yang mewajibkan adanya legalisasi ijazah SMA sangat memusingkan. Ia mengatakan, banyak bakal caleg yang kehilangan ijazah SMA miliknya.

"Banyak ijazah yang hilang, banyak yang harus pulang kampung ke Papua. Ini menyulitkan kalau ada orang sekolah ke luar negeri, harus macam-macam. Betapa tidak efisiennya aturan KPU ini," ujar Samuel. Partai Hanura berencana menyerahkan DCS ke KPU pada 21 April 2013.

Berbeda dari tiga partai itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru kerepotan mengumpulkan surat kesehatan jasmani dan rohani. "Beberapa teman di daerah masih terseok untuk persyaratan itu. Jadi ada yang harus langsung ke Jakarta menyerahkannya," ujar anggota Lembaga Pemenangan Pemilu PKB, Irwan Suhanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

    Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

    Nasional
    Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

    Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

    Nasional
    JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

    JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

    Nasional
    Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

    Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

    Nasional
    Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

    Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

    Nasional
    DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

    DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

    Nasional
    Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

    Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

    Nasional
    Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

    Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

    Nasional
    Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

    Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

    Nasional
    Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

    Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

    Nasional
    Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

    Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

    Nasional
    CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

    CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

    Nasional
    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com