Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKPP: Sidang Etik Lembaga Negara Sebaiknya Terbuka

Kompas.com - 15/04/2013, 16:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mendorong pelaksanaan sidang etik di lembaga negara dilakukan secara terbuka demi transparansi. MPR pun didorong melakukan sosialisasi ke lembaga negara terkait hal ini.

"Sekarang sebagian besar lembaga negara, sidang etiknya masih tertutup. Kalau DKPP terbuka, kalau ini bisa dipublikasikan MPR maka rule of ethics akan benar-benar menjadi pelengkap dari pada rule of law," ujar Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie dalam pertemuan dengan pimpinan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/4/2013).

Menurut Jimly, MPR sebenarnya bisa menerapkan TAP MPR nomor 6 tahun 2001 tentang pentingnya etika berbangsa. Saat ini, kata Jimly, banyak persoalan yang dihadapi bangsa lebih terkait dengan persoalan etika. Namun, penegakannya masih dinilai kurang. Dirinya juga mengatakan, sidang etik tertutup cenderung menghasilkan keputusan berupa sanksi ringan.

"Misalnya saja diminta untuk berhenti atau pensiun dini, daripada sanksi pemberhentian. Di IDI (Ikatan Dokter Indonesia), pasti akan melindungi dokter karena ada perasaan ewuh pakewuh di antara mereka," tutur Jimly.

Hal berbeda, katanya, terjadi jika sidang etik dilakukan secara terbuka seperti yang dilakukan Komisi Yudisial dalam kasus Ahmad Yamanie yang terlibat skandal suap. "Saat sidang dilakukan secara terbuka dalam kasus Yamanie, hasilnya kan langsung pemberhentian," kata Jimly.

"Kami berharap persoalan etika ini, mengambil contoh etika kepemiluan, dan etika dalam kehidupan berbangsa," lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Menanggapi saran ini, Ketua MPR Taufiq Kiemas menilai bahwa saran tersebut baik. Menurutnya, etika tidak hanya menjadi pelajaran saat kanak-kanak tapi juga perlu menjadi pelajaran para pemimpin negeri ini. Taufiq mengatakan akan membuat kajian terhadap usulan DKPP ini.

"Kami akan membuat satu study dulu, mengadakan diskusi grup antara MPR dengan DKPP, terus meluas mengajak yang lain masalah budi pekerti," imbuh politisi PDI Perjuangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com