Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Tak Turun ke Bawah, Kader Ditaruh di Kaki

Kompas.com - 14/04/2013, 14:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku mendengarkan pandangan dari pengurus PDI-P daerah hingga tingkat ranting dalam memutuskan siapa saja yang diusung sebagai calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat untuk Pemilu 2014.

Megawati juga mengaku menanyakan kepada pengurus daerah apakah mereka yang akan maju dalam Pileg sudah turun ke rakyat selama ini dan apakah sudah memberi kontribusi bagi pengurus daerah. Jika tidak, Megawati menyebut akan memberikan ganjaran buat mereka.

"Kalau tidak (turun ke rakyat), mereka akan dapat hadiah dari saya. Apakah tidak dijadikan sama sekali atau namanya ditaruh di bagian kaki (urutan bawah). Ini konsekuensi logis," kata Megawati ketika acara deklarasi Ganjar-Heru di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (14/4/2013).

Deklarasi sekaligus apel siaga itu dihadiri Ganjar-Heru, Sekjen DPP Tjahjo Kumolo, Ketua DPP Puan Maharani, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, walikota/bupati di Jateng asal PDIP, para pengurus DPP, anggota Fraksi PDIP di DPR dan DPRD Jateng, serta puluhan ribu kader PDIP di Jateng.

Kepada mereka yang mendapat sanksi nantinya, Megawati meminta agar mengoreksi diri. Mereka, kata dia, harus sadar banyak kader yang sudah susah payah membangun partai hingga elektabilitas partai berada di jajaran atas berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei.

Dalam pidatonya, Megawati juga mengeluhkan sulitnya memenuhi 30 persen kuota perempuan dalam daftar caleg sementara. Ia mengkritik sikap sedikitnya kader perempuan PDIP yang mau maju dalam Pileg. "Wong ibu-ibu senengnya dandan," kata Megawati kepada kumpulan kader perempuan PDIP yang duduk di sampingnya.

Seperti diberitakan, saat ini Komisi Pemilihan Umum sudah membuka pendaftaran DCS partai. Namun, belum ada partai yang mendaftarkan. Mereka masih mematangkan DCS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com