Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panja Outsourcing BUMN Akan Dibentuk

Kompas.com - 10/04/2013, 17:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat akan membentuk panitia kerja (panja) tenaga alih daya (outsourcing) BUMN. Hal ini merupakan kesepakatan antara Komisi IX DPR dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dalam rapat dengar pendapat pada Rabu (10/4/2013).

"Komisi IX DPR akan membentuk Panja Outsourcing BUMN dalam rangka menyelesaikan masalah outsourcing dan semua masalah ketenagakerjaan BUMN yang terjadi di berbagai perusahaan BUMN pada masa persidengan IV tahun 2012-2013," ujar Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning saat membacakan hasil kesimpulan rapat.

Sebelumnya, Komisi IX DPR memanggil kedua menteri dan direksi BUMN yang memiliki masalah dalam pengelolaan tenaga kerja alih daya. Direksi BUMN yang hadir yakni berasal dari PT PLN, PT ASDP, PT Ferry, PT Dirgantara Indonesia, Jamsostek, dan PT Damri. Perusahaan plat merah itu disebut memiliki bermacam persoalan tentang tenaga alih daya, mulai dari persoalan ketidakadilan gaji dan beban kerja yang didapat, status karyawan, hingga tunjangan hari tua.

Para karyawan dari perusahaan-perusahaan itu bahkan sempat mengadu ke pimpinan DPR dua pekan lalu. Keluhan itu akhirnya ditindaklanjuti Komisi IX dengan memanggil Dahlan Iskan dan Muhaimin Iskandar. Di dalam rapat itu, Dahlan mengaku tak berwenang sama sekali mengurus tenaga alih daya. Pengelolaan karyawan, kata Dahlan, menjadi kewenangan sepenuhnya dari BUMN terkait.

Namun, Dahlan mengajukan usul agar dibentuk sebuah BUMN khusus yang mengatur persoalan tenaga alih daya. Para tenaga alih daya ini diusulkan Dahlan menjadi karyawan tetap di perusahaan baru itu. Dahlan pun menyatakan mendukung langkah Komisi IX yang akan membentuk Panja Outsourcing.

"Saya mendukung sepenuhnya pembentukan panja ini. Apa pun hasil yang dicapai panja, akan saya dukung," kata Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com