Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Dikotomi Capres Sipil-Militer Tak Relevan Lagi

Kompas.com - 09/04/2013, 18:32 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dikotomi calon presiden dan wakil presiden dari latar belakang militer atau sipil dinilai sudah tidak relevan lagi untuk kondisi saat ini. Rakyat diyakini akan memilih pemimpin dengan melihat kejujuran, ketegasan, kecerdasan, dan pelayanannya.

"Presiden harus punya integritas, kapabilitas, serta utamanya leadership. Dengan demikian, latar belakang apa pun, kalau seorang capres punya integritas dan kapabilitas, ia yang akan dipilih," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, di Jakarta, Selasa (9/4/2013).

Hal itu dikatakan Fadli menanggapi sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta Partai Demokrat mengusung capres dengan berlatar belakang sipil dan cawapres berlatar belakang militer dalam Pemilu 2014.

Seperti diketahui, Partai Gerindra akan mengusung Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres di Pemilu 2014. Prabowo adalah mantan Komandan Jenderal Kopassus dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.

Fadli juga mengomentari adanya usulan agar gelar pendidikan capres nantinya minimal sarjana. Menurut dia, gelar sarjana tidak menjamin seseorang mampu menjadi presiden. Ia memberikan contoh tokoh-tokoh yang tidak memiliki gelar sarjana ketika memimpin, seperti Deng Xiaoping, Abdurrahman Wahid, Soeharto, dan Megawati Soekarnoputri.

"Bahkan, banyak miliuner pemimpin perusahaan besar yang tak lulus S-1, seperti Bill Gates atau Steve Jobs. Pada diri presiden itu yang penting punya leadership untuk menjadi nakhoda pembawa perahu sampai ke pulau. Percuma ijazah S-3, tetapi tidak punya leadership. Leadership itu bukan dilihat dan didapat dari ijazah, melainkan dari pengalaman dan daya kreativitasnya," ujar Fadli.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei, nama Prabowo termasuk salah satu nama yang paling difavoritkan menjadi calon presiden. Prabowo pernah maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2009 mendampingi calon presiden dari PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

    Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

    Nasional
    Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

    Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

    Nasional
    Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

    Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

    Nasional
    Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

    Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

    Nasional
    Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

    Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

    Nasional
    KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

    KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

    Nasional
    17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

    17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

    Nasional
    Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

    Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

    Nasional
    PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

    PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

    Nasional
    DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

    DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

    Nasional
    Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

    Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

    Nasional
    PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

    PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

    Nasional
    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Nasional
    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Nasional
    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com