Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MK: Independensi Hakim Harga Mati

Kompas.com - 05/04/2013, 11:17 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih M Akil Mochtar menyatakan, seorang hakim harus selalu menjunjung tinggi independesi. Sebab, hanya melalui independensi itulah, seorang hakim dapat memutus perkara secara adil.

"Bagi saya, independensi hakim adalah harga mati seorang hakim," kata Akil saat memberikan sambutan usai mengucapkan sumpah jabatan sebagai Ketua MK, Jumat (5/4/2013).

Akil mengatakan, selama ini, MK dikenal sebagai lembaga peradilan yang bersih, berintegritas, imparsial, dan independen. Bahkan, di dalam salah satu buku pegangan (handbook) karya Alec Stone, MK diposisikan dalam 10 besar MK di dunia yang tergolong sukses.

"Negara hukum mensyaratkan hakim yang tidak takut atau khawatir atas akibat atau pembalasan dari pihak luar karena bertindak independen dan imparsial dalam membuat putusannya," ujarnya.

Akil mengungkapkan, selama ini, putusan-putusan yang dibuat MK merupakan produk dari peradilan yang transparan dan jujur tanpa ada sedikit pun intervensi dari pihak luar. Tak ayal, di kancah internasional, MK dikenal aktif menginisiasi dan secara proaktif terlibat dalam agenda internasional.

"Untuk itu, menjaga independensi MK merupakan prioritas dan akan dikedepankan. Komitmen ini sangat strategis untuk mengingatkan kita bahwa dalam hukum demokratis, hukum harus memiliki kekuatan untuk menolak segala godaan dan menolak segala bentuk intervensi dari mana pun," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com