JAKARTA , KOMPAS.com - Direktur Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Benny Mamoto mengatakan bisnis narkoba menjadi sumber pemasukan utama kejahatan terorganisasi lintas-negara. Dia menyebutkan, 85 persen pemasukan kejahatan lintas-negara terorganisasi berasal dari bisnis narkoba.
"Angka ini didapat dari penelitian United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). Hasil kejahatan lintas negara yang terorganisasi, 85 persen berasal dari narkoba," tutur Benny, di Jakarta, Rabu (27/3/2013). Menurut dia, bisnis narkoba adalah usaha ilegal yang dapat menghasilan banyak uang, yang dengan bermodal telepon genggam saja sudah dapat bertransaksi.
Menurut Benny, keuntungan besar dari bisnis narkoba memang menggiurkan bagi para bandar. Demi keuntungan itu, para bandar pun lalu bekerja sama dengan beragam kejahatan lain. "Di sinilah terjadi narco-terorism. Kemudian, ada bentuk kejahatan lain, bisa juga digunakan untuk people smuggling (penyelundupan orang). Orang dari Irak atau Afganistan menuju Australia, sebagian dananya dari penjualan narkoba. Selain itu, hasil narkoba kadang digunakan untuk gerakan separatisme," ungkapnya.
Benny menuturkan, untuk mencegah kejahatan ini, upaya memiskinkan jaringan bisnis narkoba sangatlah penting. Semakin banyak harta kejahatan narkoba disita, setidaknya akan memberi kerugian pada pelakunya. "Ini dari waktu ke waktu kami tingkatkan. Jadi, ketika kami menyidik predikat crime narcotic, money laundrying menempel," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.