Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakhadiran David Cameron Munculkan Pesimistis

Kompas.com - 25/03/2013, 14:43 WIB
Ichwan Susanto

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com — Perdana Menteri Inggris David Cameron dipastikan tidak menghadiri Pertemuan Panel Tingkat Tinggi Pasca-2015 di Nusa Dua Bali yang digelar 25-27 Maret 2013. Ketidakhadirannya memunculkan rasa pesimistis bahwa pertemuan global ini tidak akan menghasilkan rekomendasi yang berdampak positif bagi pembangunan berkeadilan di negara-negara miskin dan berkembang.

David Cameron merupakan salah satu ketua bersama Panel Tingkat Tinggi Pasca-2015 yang ditunjuk Sekjen PBB Ban Ki-Moon, tahun lalu. Dua ketua bersama lain dipegang Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf.

Situs resmi kegiatan Pertemuan Panel Tingkat Tinggi (High Level Panel/HLP) menjelaskan, Cameron tidak dapat hadir karena urusan dalam negeri di Inggris.

"Ketidakhadiran Perdana Menteri Inggris David Cameron menjadi sinyal minimnya komitmen dari negara-negara maju terhadap agenda Milenium Development Goals (MDG) pasca-2015," demikian rilis dari Koalisi LSM Internasional, Senin (25/3.2013), di Nusa Dua Bali.

Koalisi LSM/CSO juga menggelar Forum CSO Global di Nusa Dua. Kemarin, Koalisi CSO Indonesia dan Koalisi CSO Internasional telah menyerahkan Komunike Bersama CSO kepada para anggota tetap HLP. Akan tetapi ada indikasi bahwa panel tidak cukup representatif dalam melakukan komitmen bersama.

Kekhawatiran mendasar yang menjadi perhatian utama dari Koalisi CSO Indonesia dan Koalisi CSO Internasional adalah tidak adanya komitmen dari negara-negara maju terhadap upaya pasca 2015. Sejauh ini yang menjadi ukuran pendekatan agenda pasca 2015 adalah pendekatan pembangunan berbasis pasar, yang berarti perluasan pasar dan meminimalkan tanggung jawab negara.

"Inggris memegang peranan besar dan bisa mempengaruhi anggota panel. Tapi Presiden Yudhoyono sebagai ketua bersama, juga memiliki hak prerogatif. Ini harus dimanfaatkan untuk menunjukkan sikap tegas bagi arah pembangunan ke depan yang berkelanjutan dan tidak timpang. Jangan business as usual," kata Sugeng Bahagijo Direktur INFID dan Panitia Pengarah Global CSOs Forum on Post-2015.

Dalam forum-forum pertemuan serta informasi yang ia dapatkan, Presiden Yudhoyono mulai kendur dalam bersikap. Padahal, sebelumnya di berbagai forum dunia, Yudhoyono sudah menyerukan pertumbuhan dengan keseimbangan (growth with equity).

"Presiden tidak perlu khawatir bersikap tegas bagi sesuatu yang bisa menguntungkan seluruh warga dunia. Kami dari CSO dan pasti negara-negara Amerika Latin sangat mendukung Indonesia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com