Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kalau Mikir Pencapresan Jokowi, Bikin Tak Bisa Kerja

Kompas.com - 16/03/2013, 13:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan ambil pusing terkait bergulirnya rumor pencapresan Gubernur Joko Widodo. Tak berbeda, Basuki malah memilih ingin fokus pada tugas-tugasnya yang menumpuk.

Basuki menegaskan bahwa dirinya saat ini tengah dipusingkan dengan banyaknya tugas yang dikerjakan di waktu bersamaan. Atas dasar itu, ia enggan berandai-andai pada isu pencapresan Jokowi yang terus menggelinding.

"Kita enggak mikirin itu, Pak Gubernur juga enggak mikir itu. Soalnya, kalau kita mikirin itu kita enggak bisa kerja. Orang kerjaan saja sudah banyak, sudah pusing," kata Basuki ditemui seusai membuka kompetisi drum band di Gor Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Sabtu (16/3/2013).

Nama Joko Widodo memang hot untuk diusung menjadi capres di Pilpres 2014. Meski begitu, berkali-kali Joko Widodo alias Jokowi menolaknya dengan halus. Ia mengaku belum berpikir untuk loncat ke pemilihan Presiden, dan lebih memilih fokus membenahi Ibu Kota Jakarta.

Sebelumnya, nama Jokowi mencuat masuk dalam bursa calon presiden ketika tujuh jenderal TNI menyodorkan namanya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Nama Jokowi berada di antara lima calon lainnya, yakni Megawati Soekarnoputri, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto.

Ketujuh jenderal yang bertemu dan menyodorkan enam tokoh sebagai calon presiden itu adalah Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan, Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo, Letnan Jenderal (Purn) Johny Josephus, Letnan Jenderal (Purn) Sumardi, dan Letnan Jenderal (Purn) Suaidi Marasabessy.

Alasan para jenderal itu membuka sejumlah nama kandidat calon presiden terkait dengan situasi politik, hasil polling, dan bukan untuk mendukung salah satu dari enam calon yang disodorkan. Para jenderal berharap agar situasi menjelang Pemilu 2014 tetap kondusif dan keberlangsungan pemerintahan SBY tetap terjaga sampai akhir.

Di kesempatan sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB), nama Jokowi melejit sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang. PDB adalah lembaga survei baru yang digawangi Didik J Rachbini, pengusaha Peter F Gontha, dan mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng. Ada pula nama politikus Theo L Sambuaga; mantan Gubernur Lemhanas, Muladi; dan beberapa nama lainnya.

Berdasarkan survei PDB, Jokowi berhasil menduduki posisi teratas dari 29 tokoh calon presiden potensial yang dijaring. Elektabilitas Jokowi mencapai 21,2 persen. Posisinya menggeser dominasi Prabowo Subianto (17,2 persen) dan Megawati (11,5 persen) yang selama ini sering mendominasi survei-survei mengenai calon presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com