Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majelis Tinggi Tak Siapkan Nama Calon Ketum Baru Demokrat

Kompas.com - 10/03/2013, 15:26 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat mengatakan, Majelis Tinggi secara langsung tidak menyiapkan nama calon ketua umum pengganti Anas Urbaningrum. Pemilihan ketua umum baru ini, menurut Jero, akan dilakukan melalui mekanisme kongres luar biasa (KLB) sebelum 9 April 2013.

“Secara langsung (majelis tinggi) tidak menyiapkan nama,” kata Jero di Jakarta, Minggu (10/3/2013) saat ditanya apakah majelis tinggi telah menyiapkan nama calon pengganti Anas.

Lebih jauh Jero mengatakan, calon ketua umum baru ini akan diungkapkan jika sudah pada waktunya. Dia pun meminta publik bersabar. “Itu nanti akan muncul sendiri. Nanti akan dikeluarkan, akan diumumkan, sabarlah,” ucap Jero.

Sebagai gambaran, menurut Jero, Partai Demokrat memiliki banyak kader yang memiliki kompetensi sebagai calon ketua umum baru. “Anggota DPR ada 148, menteri ada lima, ada beberapa gubernur dari Demokrat, dan juga kader lainnya, masih banyak. Jadi stok-nya banyak, kita lihat saja nanti mana yang cocok,” tambahnya.

Dia juga mengatakan, keputusan untuk memilih ketua umum baru melalui mekanisme KLB ini sudah dibahas majelis tinggi Partai Demokrat. Keputusan ini, kata Jero, pun didukung Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC). “Sudah jelas ketua DPD dan DPC mendukung penyelematan partai dari majelis tinggi. Kita sudah kedua kali bertemu dengan ketua DPD, semua mendukung majelis tinggi dan didukung DPD dan DPC,” ujarnya.

Jero juga menegaskan kalau internal Partai Demokrat masih solid pasca mundurnya Anas dari jabatan ketua umum. “Waktu DPD dikumpulkan kondusif, hanya satu yang tiudak hadir yaitu NTB karena ada festival,” tambah Jero. Seperti diketahui, Anas Urbaningrum melepas jabatan ketua umum Partai Demokrat setelah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua sebelumnya mengungkapkan, Demokrat segera menetapkan pelaksana tugas (Plt) ketua umum untuk mengisi kekosongan jabatan Anas. Plt ini, kata Max, hanya bertugas menyiapkan pelaksanaan KLB, bukan mengisi sisa masa jabatan Anas yang berakhir pada 2015. Menurut Max, sejumlah nama calon Plt sudah diajukan ke Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Ada tiga nama yang diajukan, yakni Menteri Kooperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan, Max sendiri, dan Toto Riyanto.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

    Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

    Nasional
    Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

    Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

    Nasional
    Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

    Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

    Nasional
    Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

    Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

    Nasional
    Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

    Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

    Nasional
    Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

    Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

    Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

    Nasional
    Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

    Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

    Nasional
    Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

    Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

    Nasional
    Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

    Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

    Nasional
    Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

    Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

    Nasional
    Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

    Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

    Nasional
    Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

    Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

    Nasional
    Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

    Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

    Nasional
    KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

    KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com