JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat mengatakan, Majelis Tinggi secara langsung tidak menyiapkan nama calon ketua umum pengganti Anas Urbaningrum. Pemilihan ketua umum baru ini, menurut Jero, akan dilakukan melalui mekanisme kongres luar biasa (KLB) sebelum 9 April 2013.
“Secara langsung (majelis tinggi) tidak menyiapkan nama,” kata Jero di Jakarta, Minggu (10/3/2013) saat ditanya apakah majelis tinggi telah menyiapkan nama calon pengganti Anas.
Lebih jauh Jero mengatakan, calon ketua umum baru ini akan diungkapkan jika sudah pada waktunya. Dia pun meminta publik bersabar. “Itu nanti akan muncul sendiri. Nanti akan dikeluarkan, akan diumumkan, sabarlah,” ucap Jero.
Sebagai gambaran, menurut Jero, Partai Demokrat memiliki banyak kader yang memiliki kompetensi sebagai calon ketua umum baru. “Anggota DPR ada 148, menteri ada lima, ada beberapa gubernur dari Demokrat, dan juga kader lainnya, masih banyak. Jadi stok-nya banyak, kita lihat saja nanti mana yang cocok,” tambahnya.
Dia juga mengatakan, keputusan untuk memilih ketua umum baru melalui mekanisme KLB ini sudah dibahas majelis tinggi Partai Demokrat. Keputusan ini, kata Jero, pun didukung Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC). “Sudah jelas ketua DPD dan DPC mendukung penyelematan partai dari majelis tinggi. Kita sudah kedua kali bertemu dengan ketua DPD, semua mendukung majelis tinggi dan didukung DPD dan DPC,” ujarnya.
Jero juga menegaskan kalau internal Partai Demokrat masih solid pasca mundurnya Anas dari jabatan ketua umum. “Waktu DPD dikumpulkan kondusif, hanya satu yang tiudak hadir yaitu NTB karena ada festival,” tambah Jero. Seperti diketahui, Anas Urbaningrum melepas jabatan ketua umum Partai Demokrat setelah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua sebelumnya mengungkapkan, Demokrat segera menetapkan pelaksana tugas (Plt) ketua umum untuk mengisi kekosongan jabatan Anas. Plt ini, kata Max, hanya bertugas menyiapkan pelaksanaan KLB, bukan mengisi sisa masa jabatan Anas yang berakhir pada 2015. Menurut Max, sejumlah nama calon Plt sudah diajukan ke Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Ada tiga nama yang diajukan, yakni Menteri Kooperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan, Max sendiri, dan Toto Riyanto.
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat