Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Demokrat Belum Tentukan Waktu KLB

Kompas.com - 28/02/2013, 18:04 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, hingga saat ini partainya belum menentukan kapan akan menggelar kongres luar biasa (KLB).

"Saat ini kita fokus untuk membenahi puing-puing yang terpecah-pecah karena adanya kesalahpahaman," kata Marzuki seusai menghadiri acara seminar bertajuk "Konflik, Etnis, Agama, dan Separatisme" di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Kamis (28/2/2013).

Dengan mundurnya Anas, posisi ketua umum Demokrat saat ini kosong. Majelis Tinggi Demokrat memberikan mandat roda kepemimpinan partai kepada dua Wakil Ketua Umum, Max Sopacua dan Jhonny Alen Marbun; Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas; serta Direktur Eksekutif Toto Riyanto sampai diselenggarakannya KLB.

Penyelenggaraan KLB diperlukan untuk menunjuk ketua umum baru di partai tersebut. Marzuki merupakan salah satu tokoh yang disebut-sebut akan menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Dalam kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, pada 2010, Marzuki menjadi salah satu calon ketua umum dan bersaing dengan Andi Alifian Mallarangeng dan Anas.

Marzuki mengatakan, Partai Demokrat saat ini memang sedang diserang. Namun, ia percaya Partai Demokrat akan mendapat berkah dari Allah yang Maha Adil. "Saya yakin masih banyak kader yang mau bekerja keras dan membuat Partai Demokrat bisa berjaya," ujar Ketua DPR RI tersebut.

Mengenai masalah hukum yang membelit mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Marzuki berharap agar mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam tersebut konsentrasi pada permasalahan hukum yang menjeratnya. Marzuki mengatakan, setelah menjadi Ketua Umum DPP Demokrat, Anas menetapkan Muhammad Nazaruddin meskipun Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengingatkan agar Nazaruddin tidak menjadi bendahara umum partai. Hal itu dikarenakan SBY mengetahui belakang Nazaruddin yang tidak baik.

"Namun, sebagai pemenang kongres, ia (Anas) memang mempunyai hak untuk itu dan itu tentunya menunjukkan ia mempunyai hubungan khusus dengan Nazaruddin," ujar Marzuki.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Krisis Demokrat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

    Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

    Nasional
    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Nasional
    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Nasional
    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    Nasional
    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Nasional
    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Nasional
    TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

    TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

    Nasional
    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Nasional
    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Nasional
    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com