JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Anas Urbaningrum pascamundur sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dinilai telah membenamkan rencana kelompok aktivis di Partai Demokrat untuk menghadapi pengusungan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2014. Padahal, Demokrat sedang mencari upaya mencari capres-cawapres yang mampu menghadang Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.
"Perspektif saya, tugas utama Demokrat adalah mencegah Prabowo Subianto dan Ical (Aburizal Bakrie) menjadi presiden," kata Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM Rachlan Nasidik saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Nashidik mengatakan, Demokrat harus membayar mahal apa yang dilakukan Anas selama memimpin partai maupun setelah lengser sebagai ketum. Anas, kata dia, telah mengorbankan kader-kader yang mempunyai idealisme maupun kader yang menggantungkan karir di politik.
Nashidik menyoroti secara khusus dampak dari tindakan Anas yang membuat Demokrat lebih kecil mempuyai peluang untuk menandingi partai lain di Pilpres 2014. Padahal, kata dia, dugaan korupsi yang dilakukan Anas tidak terkait dengan partai.
Nashidik menjelaskan, kelompok aktivis di Demokrat mempunyai harapan sangat besar terhadap Demokrat agar demokrasi di Indonesia pascapemilu 2014 tidak disalahgunakan oleh presiden yang keliru. Kini, harapan itu semakin kecil.
"Kita tidak boleh membiarkan Indonesia menjadi negara paria. Kami punya kepentingan besar agar partai ini mampu kembali bangkit untuk mendapat suara yang cukup agar kami bisa pastikan ada alternatif lain, putra-putra bangsa lain yang jauh lebih baik untuk bisa kita majukan sebagai capres 2014 . Anas korbankan hal itu hanya semata-mata kepentingannya," pungkas dia.
Seperti diberitakan, hingga saat ini Demokrat belum menentukan capres dan cawapres untuk diusung dalam Pilpres 2014 . Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh kader Demokrat untuk melupakan pemilu 2014 sampai polemik di Demokrat selesai.
Baca juga:
Diduga, Anas Tak Hanya Menerima Mobil
Mahfud: Anas Korupsi, Sikat Saja
JK: Katakan Tidak pada Korupsi, Kok Korupsi
Mari Membaca Buku Anas
Ibas Tak Akan Dicalonkan Jadi Ketua Umum Demokrat
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat