JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dipastikan tidak akan diproyeksikan sebagai ketua umum DPP Demokrat yang akan menggantikan Anas Urbaningrum. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan Ibas akan tetap menjadi Sekjen sampai 2015.
"Pak SBY bilang, Mas Ibas akan melaksanakan tugasnya sebagai Sekjen sampai 2015. Itu kalimat SBY. Jadi, tidak akan seperti disebut pengamat sebagai persiapan menjadi ketua umum," ujar anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie, di Gedung Kompleks Parlemen, Senin (25/2/2013).
Menurutnya, meski menyampaikan analisisnya dengan jujur, pengamat sering kali salah. "Sayangnya, sering salah. Saya bisa buktikan apa yang mereka prediksi sering kali salah karena jujur melihatnya. Padahal, banyak aspek di balik itu yang tidak diketahui," kata Ketua DPR ini.
Menurut Marzuki, menilai partai politik tidak bisa melihatnya dengan hati nurani saja. "Karena kami tahu parpol banyak kemasannya. Kalau dilihat dengan mata jujur, akan menjadi salah," katanya.
Ia mengungkapkan, untuk mengisi kevakuman kepemimpinan di Partai Demokrat, Wakil Ketua Umum seharusnya menggelar kongres luar biasa untuk mencari ketua umum baru. Namun, belum diketahui pasti siapa kandidatnya dan waktu pelaksanaan KLB itu. Dalam Kongres Partai Demokrat pada Mei 2010 silam, ada tiga kandidat maju yang bertarung, yaitu Marzuki Alie, Andi Mallarangeng, dan Anas Urbaningrum. Pertarungan dimenangkan oleh Anas Urbaningrum. Dari tiga kandidat itu, kini hanya tersisa Marzuki Alie yang berpeluang karena Andi Mallarangeng juga sudah menyatakan mundur dari kepengurusan Demokrat setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus Hambalang.
Saat ditanya tentang kesiapannya diusung sebagai ketua umum dalam KLB, Marzuki enggan berkomentar. "Saya bisa kan tidak komentar? Kalau enggak boleh, yah jawab aja seenak-enaknya," kata dia.
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat