Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Ekonomi dan Keamanan

Kompas.com - 25/02/2013, 03:22 WIB

Jakarta, Kompas - Memasuki tahun politik, bangsa Indonesia perlu bersama-sama menjaga pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan keamanan. Pesan ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Perayaan Cap Go Meh Bersama 2013 di Jakarta, Minggu (24/2).

Tahun 2013, kata Presiden Yudhoyono, bisa disebut pemanasan menuju pemilu anggota DPR, DPRD, DPD, serta pemilu presiden serta wakil presiden pada 2014. Suhu politik menghangat karena kompetisi politik.

Karena itu, Presiden meminta semua pihak menyadari dan menjalankan politik yang mencerdaskan, amanah, selalu menjaga ketertiban, dan tidak menghadirkan kekerasan. Diharapkan demokrasi tumbuh, hak asasi manusia dihormati, dan kebebasan terwujud di mana-mana.

Selain berpolitik, pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata perlu diupayakan. Komunitas Tionghoa yang banyak bergerak di sektor ekonomi juga diharapkan meningkatkan sinergi, baik dengan pemerintah maupun masyarakat luas.

Di sisi lain, keamanan perlu dijaga. Sebab, ekonomi dan politik tidak berarti ketika tidak ada stabilitas keamanan. Ketika semua warga rukun bersatu, tidak ada kecemasan di antara warga bangsa. Presiden juga mengharapkan terciptanya toleransi, harmoni, dan persaudaraan di bangsa yang amat majemuk ini.

Sebelumnya, Ketua Pembina Forum Bersama Indonesia Tionghoa (FBIT) Murdaya Poo, yang didampingi 75 Ketua FBIT, menyatakan, masyarakat Tionghoa siap menjadi bagian dalam mempercepat kemajuan Indonesia. Dia juga mengajak masyarakat Tionghoa lebih banyak berinvestasi dan membuka lapangan kerja di Indonesia.

Murdaya Poo menambahkan, Cap Go Meh telah menjadi milik bangsa Indonesia. Karena itu, perayaan bulan purnama pertama di Tahun Ular Air ini bertema ”Majulah Indonesia”. Perayaan antara lain dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Perayaan

Di Jakarta, perayaan Cap Go Meh dilakukan dengan beragam cara. Di Pekan Raya Jakarta, Minggu, Cap Go meh dimeriahkan dengan pertunjukan tatung. Sementara Komunitas Historia Indonesia mengadakan tur sejarah dengan mengunjungi rumah seorang mayor Tionghoa, Khouw Kim An.

Tatung digelar sebagai ungkapan doa memohon keselamatan di masa datang. Tatung merupakan pertunjukan yang ditampilkan oleh kaum Tionghoa saat penutupan perayaan Imlek atau Cap Go meh. Tatung biasanya dimainkan oleh beberapa orang dengan menggunakan pakaian tradisional Suku Dayak yang berpadu dengan kebudayaan Tionghoa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com