Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundur dari DPR, Ibas Kembali Maju Jadi Caleg 2014

Kompas.com - 21/02/2013, 16:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Baru saja menyatakan mundur dari Dewan Perwakilan Rakyat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dikabarkan akan kembali maju menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2014. Hal ini pun dibenarkan oleh anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, Kamis (21/2/2013) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

"Ya, pasti akan kami pasang lagi. Kan zaman berubah ke depan. Kalau sekarang lagi urusin partai jadi sekjen, ke depan bisa jadi caleg," ujar Mubarok, Kamis (21/2/2013) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Mubarok mengatakan, salah satu pertimbangan Partai Demokrat adalah elektabilitas Ibas yang tinggi di daerah pemilihan Jawa Timur VII. Ibas, lanjutnya, juga bisa digunakan Partai Demokrat untuk mendulang suara. Jika nantinya terpilih menjadi anggota DPR, maka Mubarok mengaku bisa saja Ibas tidak mengambilnya dan lebih memilih menjadi Sekjen.

"Kalau soal ambil (jadi anggota DPR) atau tidak ambil, itu urusan nanti," imbuh Mubarok.

Menurut Mubarok, strategi pendulangan suara seperti ini sudah lazim terjadi di Indonesia. "Tokoh-tokoh senior jadi caleg, bukan jadi legislator, tapi jadi pendulang suara. Banyak kok menteri-menteri yang dulu caleg, tapi akhirnya tidak diambil," tutur Mubarok.

Pengunduran diri Ibas

Sebelumnya, Ibas menyatakan mundur sebagai anggota Komisi I DPR pada 14 Februari 2013. Ibas mundur karena ingin fokus mengurusi partainya. "Saya sadari betapa penting dan mulianya tugas menjadi anggota DPR. Sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, saya memikul tugas dan punya tanggung jawab yang tidak ringan, apalagi partai ini tengah mendapat tantangan yang berat dewasa ini," ujar Ibas.

Dengan kondisi seperti itu, maka Ibas pun memilih mundur dari DPR. "Secara resmi saya mundur dari keanggotaan saya sebagai anggota DPR RI. Saya akan konsentrasi untuk jalankan tugas sebagai Sekjen Partai Demokrat," ujar Ibas.

Ia juga sempat mengutarakan permintaan maafnya kepada warga di daerah pemilihannya di Jawa Timur VII yang selama ini mendukungnya. Di wilayah itu, Ibas berhasil mendapatkan perolehan suara tertinggi se-Indonesia dengan jumlah 327.097 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Nasional
    Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

    Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

    Nasional
    Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

    Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

    Nasional
    MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

    MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

    Nasional
    Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

    Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

    Nasional
    Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

    Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

    Nasional
    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Nasional
    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    Nasional
    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com