Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Klaim Temukan Pecahan Meteor

Kompas.com - 18/02/2013, 12:57 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Para ilmuwan, Senin (18/2/2013), mengklaim sudah menemukan bagian dari meteorit yang "menghujani" kota Chelyabinks, Pegunungan Ural, Rusia, akhir pekan lalu. Insiden ini mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan melukai 1.200 orang.

Sepotong besar batu angkasa melintasi kota Chelyabinks, Jumat (15/2/2013), dengan kekuatan 30 kali bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada penghujung Perang Dunia II lalu.

Batu angkasa itu meledak beberapa puluh kilometer di atas Bumi. Namun, pecahannya diyakini para ilmuwan berceceran di banyak tempat di kawasan industri Rusia itu.

Tim pencari yang menyisir sebuah danau kecil tempat sejumlah bagian meteorit itu diyakini jatuh, pada awalnya, tak berhasil menemukan sisa-sisa batuan angkasa tersebut.

Namun, para ilmuwan dari Akademi Sains Rusia yang melakukan tes kimia terhadap sejumlah bebatuan tak lazim yang mereka temukan di sekitar danau itu mengatakan telah menemukan sisa meteorit yang jatuh itu.

"Kami memastikan bahwa partikel dari substansi yang ditemukan ekspedisi kami di Danau Cherbakul memiliki komposisi sebuah meteorit," kata anggota Akademi Sains Rusia, Viktor Grokhovsky, seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.

Sementara itu, Universitas Federal Ural secara terpisah mengeluarkan pernyataan dalam situs resminya yang menampilkan sebuah foto seseorang tengah memegang sebuah batu kecil berwarna hitam dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.

"Nampaknya, temuan ini akan dinamakan Meteorit Cherbakul," demikian pernyataan universitas.

Grokhovsky menambahkan, batuan yang masih diteliti itu mengandung besi, chrysolite, dan sulfit. "Kandungan besinya hanya 10 persen," kata Grokhovsky.

Insiden jatuhnya meteorit itu memecahkan kaca di hampir 5.000 bangunan dan mencederai 1.200 orang. Hingga Minggu (17/2/2013), sebanyak 40 orang, termasuk tiga anak-anak, masih dirawat di rumah sakit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com