Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Menteri Urus Sapi

Kompas.com - 18/02/2013, 09:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna memberikan jaminan pasokan daging sapi untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat, Kementerian Pertanian dan Kementerian Dalam Negeri tengah menyiapkan surat bersama. Surat bersama itu, antara lain, berisi jaminan pengiriman pasokan sapi dari provinsi produsen.

Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Rikwantoro yang ditemui Sabtu (16/2/2013) di Wonogiri, Jawa Tengah, mengatakan, surat itu juga berisi tentang permintaan kepada Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat untuk menata tata niaga sapi. Diharapkan, dengan lahirnya surat itu, para peternak sapi lokal lebih terjamin dan pasokan daging ke DKI Jakarta dan Jawa Barat terpenuhi.

Provinsi produsen antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Rikwantoro mengungkapkan, selama ini, para peternak dari wilayah produksi enggan mengirim sapi mereka ke Cakung karena tak ada jaminan pembayaran. Mereka kemudian menjual sapi mereka ke pasar lain. Menurut Rikwantoro, surat bersama itu lahir, antara lain, untuk menjawab surat Gubernur DKI Jakarta yang meminta pasokan sapi sebanyak 1.000 ekor per hari dan keluhan para peternak lokal.

Meskipun surat tersebut akan efektif pada Maret nanti, saat ini proses pengiriman telah dilakukan. Sebelumnya, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, ada sejumlah rumah potong hewan di Jakarta enggan memotong sapi lokal. Mereka hanya melayani sapi impor yang digemukkan oleh perusahaan penggemukan di Jabodetabek.

Sikap diskriminatif itu dinilai tak hanya menghambat upaya swasembada daging sapi nasional, tetapi juga tidak berpihak kepada peternak lokal. Pada tahun 2013, DKI Jakarta membutuhkan sekitar 50.000 ton daging sapi dan Jawa Barat membutuhkan 81.804 ton daging sapi.

Para peternak sapi yang ditemui di Yogyakarta dan Jawa Tengah menyambut baik lahirnya ketentuan itu. Bahkan, mereka siap memasok tak hanya dalam bentuk sapi hidup, tetapi juga daging sapi yang telah dikemas.

Seorang peternak sapi di Wonogiri, Irawan, mengatakan, ia dan kelompok tani dampingannya siap mengirim daging sapi dalam kemasan itu. Bahkan, mereka telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pasar yang bersedia menerima daging produksi peternak lokal itu.

Saat ini pasokan sapi di berbagai sentra produksi sapi, baik di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, maupun Bali, mencukupi. Di Jawa Timur, misalnya, saat ini terdapat 4,7 juta sapi potong. Dari jumlah itu, sebanyak 914.383 sapi siap potong. Pada tahun 2013 Jawa Timur siap mengirim 119.000 sapi ke DKI Jakarta dan 104.252 sapi ke Jawa Barat.

Pekan lalu, dari Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dilaporkan, tingginya harga daging sapi membuat permintaan daging ini sepi. Menghadapi kondisi ini, para pedagang daging sapi terpaksa mengurangi stok daging di kios masing-masing.

Siti, pedagang daging sapi di Pasar Muntilan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, mengatakan, jika biasanya dia menyediakan dan mampu menjual 1 kuintal daging sapi per hari, dalam tiga bulan terakhir dia mengurangi stok dan hanya menyediakan 15-20 kilogram daging sapi per hari.

”Sekalipun sudah mengurangi persediaan daging sapi, hampir setiap hari selalu saja ada daging yang sisa dan tidak laku dijual,” ujarnya.

Siti mengatakan, dalam satu hari, dia pernah menyediakan 20 kilogram daging sapi dan hampir separuhnya tidak laku terjual. Daging tersebut biasanya disimpan di lemari pendingin untuk dijual keesokan paginya. Jika tetap tidak laku, daging tersebut dijual kepada para pemilik warung makan dengan harga Rp 75.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan dengan harga daging segar, Rp 80.000 per kilogram.

Pengurangan stok daging juga dilakukan pedagang daging sapi lainnya, Ny Witono, karena penjualan daging sapi pun merosot drastis. ”Jika biasanya mampu terjual 50 kilogram daging sapi per hari, sekarang ini angka penjualan hanya 15-20 kilogram daging sapi per hari,” ujarnya. (EGI/JOS)

Baca juga:
Lika-liku Daging Impor

Mafia Sapi Ada di Hulu-Hilir

Hatta Tidak Melarang Impor Daging Sapi

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com