Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid Kecil Potensial Jadi Ancaman Besar

Kompas.com - 18/02/2013, 08:54 WIB

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Ledakan meteor yang berasal dari asteroid di Rusia pada Jumat (15/2/2013) telah merusak ratusan bangunan dan melukai ribuan orang. Ledakan meteor tersebut masih berpotensi terjadi di masa depan dan masih bakal mengagetkan manusia.

Mengapa?

Asteroid berukuran kecil seperti yang mengakibatkan ledakan meteor di Rusia sulit dideteksi dan jumlahnya sangat banyak. Perlu waktu lama, bagi para peneliti, untuk menemukan dan memetakan orbitnya satu per satu.

"Mempertahankan Bumi dari hantaman asteroid kecil seperti yang melintasi Siberia dan menumbuk wilayah itu adalah suatu tantangan yang saat ini belum menjadi prioritas utama kami," kata Paul Chodas, ilmuwan di Near Earth Program Office, Jet Propulsion Laboratory, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Pasadena, California.

"Saat ini kami memfokuskan pada asteroid-asteroid yang lebih besar dahulu, merekalah yang lebih berbahaya," tambah Chodas seeperti dikutip Space.com, Jumat.

NASA memang telah diminta mengidentifikasi obyek dekat Bumi yang berpotensi mengakibatkan bencana. Namun, sejauh ini prioritasnya adalah benda berukuran minimal 1 kilometer yang berpotensi menghancurkan peradaban manusia.

Untuk benda berukuran minimal 1 km, saat ini telah diketahui bahwa 95 persen dari 980 asteroid raksasa melintasi Bumi. Data menunjukkan, tak ada satu pun yang berpotensi menghantam Bumi.

Namun, asteroid-asteroid kecil hingga kini belum banyak teridentifikasi sehingga berpotensi menjadi ancaman besar. Hasil observasi menggunakan teleskop luar angkasa NASA, WISE, ada sekitar 4.700 asteroid berukuran sekitar 100 meter bakal melintasi Bumi. Saat ini, baru 30 persen asteroid tersebut yang berhasil diidentifikasi.

B612 Foundation, lembaga non-profit yang bergerak di bidang deteksi benda luar angkasa yang berpotensi mengakibatkan bencana menyatakan, kurang dari 1 persen asteroid berukuran sekitar 40 meter yang telah dideteksi.

Secara umum, para peneliti memperkirakan ada sekitar satu juta atau lebih asteroid yang ada di dekat bumi. Hingga saat ini, baru 9600 asteroid yang berhasil terdeteksi.

Chodas mengatakan, upaya pencarian objek dekat bumi berbasis gelombang inframerah adalah cara yang baik untuk menemukan asteroid yang berpotensi bahaya.

B612 foundation berencana untuk meluncurkan teleskop luar angkasa inframerah yang dinamakan "Sentinel" pada tahun 2018. Dalam waktu kurang dari 6 tahun, Sentinel diharapkan bisa mendeteksi 500.000 asteroid.

Tapi, pengembangan wahana antariksa untuk mendeteksi asteroid kecil masih diperlukan. Bahkan jika Sentinel mengerahkan seluruh tenaganya, akan banyak asteroid seukuran 30 meter yang tidak berhasil diidentifikasi. (Fifi Dwi Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com