Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amir: Rapimnas adalah Kelanjutan Pakta Integritas

Kompas.com - 13/02/2013, 18:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 17 Februari 2013. Anggota Dewan Pembina Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan acara tersebut digelar sebagai kelanjutan penandatanganan Pakta Integritas.

"Kami harapkan itu berlanjut kepada kader-kader utama kita di daerah," kata Amir di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/2/2013). Sebelumnya, pakta integritas sudah ditandatangani oleh para Ketua DPD Partai Demokrat, Minggu (10/2/2013).

Amir tidak menjelaskan apakah Rapimnas juga akan membahas restrukturisasi jajaran Partai Demokrat. Namun, dia mengatakan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono  ingin memotivasi kader dari pusat hingga daerah agar memiliki satu sikap yang sama."Mendeklarasikan satu komitmen baru yang telah disampaikan Ketua Dewan Pembina dalam menatap ke depan partai Demokrat," ujar dia.

Sementara itu  Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat, Marzuki Alie, mengaku belum dapat memastikan waktu pelaksanaan Rapimnas Partai Demokrat. Menurut Marzuki, Rapimnas Partai Demokrat bisa dilakukan pada 17 atau 24 Februari 2013. "Tergantung tempat. Bisa tanggal 17 atau 24. Kalau tempat enggak ada maka tanggal 24," ujar dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua,  mengatakan Rapimnas akan membuat situasi di internal partainya kembali kondusif. "Pada 17 Februari nanti ada Rapimnas. Nanti akan lebih kondusif. Semua komitmen membesarkan partai akan ditumbuhkan," ujar Max, di Gedung DPR, Selasa (12/2/2013). Rapimnas ini, sebut dia, akan menjadi ajang konsolidasi pengurus dari pusat hingga cabang.

Menurut Max, saat ini memang ada banyak perbedaan pandangan atas keputusan Majelis Tinggi partai yang mengambil alih seluruh tugas dan kewenangan terkait penataan dan konsolidasi partai. Tapi, ujar dia, pengurus daerah partai ini juga sudah berkomitmen untuk mendongkrak kembali elektabilitas Partai Demokrat.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Kemelut Demokrat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Nasional
    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Nasional
    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    Nasional
    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Nasional
    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Nasional
    TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

    TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

    Nasional
    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Nasional
    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Nasional
    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com