Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Choel Bantah Hubungkan PT Global dengan Kemenpora

Kompas.com - 12/02/2013, 22:01 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif FOX Indonesia Choel Mallarangeng membantah disebut sebagai orang yang diduga menghubungkan PT Global Daya Manunggal dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga. PT Global adalah perusahaan subkontraktor untuk dua paket pekerjaan proyek Hambalang senilai Rp 139,9 miliar dan Rp 2,4 miliar

Choel mengatakan dia tidak pernah meminta petinggi PT Global, Herman Prananto dan Nanny Ruslie, untuk bertemu Wafid Muharam selaku Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga saat itu. “Saya tidak pernah berhubungan dengan mereka (Herman dan Nanny), saya hanya bertemu sekali, saya tidak pernah punya handphone-nya atau berkomunikasi dengan BlackBerry Messenger atau sebagainya,” kata Choel di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (12/2/2013), seusai diperiksa KPK sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan korupsi Hambalang.

Choel mengatakan selama pemeriksaan penyidik KPK sempat bertanya kepadanya apakah pernah meminta Herman dan Nanny menemui Wafid. Selain itu, kata Choel, penyidik KPK mengajukan pertanyaan soal keterkaitan Choel dengan sejumlah nama.

“Ada beberapa nama yang ditanyakan kembali. Misalkan apakah saya kenal saudara Poniran, saya jawab tidak. Apakah kenal Wafid, Tengku Bagus, saya bilang tidak kenal tapi rasanya saya pernah melihat dia sekali, dua kali, tapi tidak pernah berkenalan. Ada juga beberapa nama lain yang semuanya saya tidak kenal,” ungkap Choel.

Konsultan politik yang juga adik dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallaranggeng ini juga mengungkapkan, penyidik KPK memberikan kesempatan kepada Choel untuk mengembalikan uang yang pernah diterimanya dari Herman dan Deddy Kusdinar.

Choel memang mengaku pernah menerima uang Rp 2 miliar dari Herman. Dia juga menerima uang dari Deddy, Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora. “Dalam satu dua minggu ini dalam bulan ini, saya akan mengatur mengumpulkan uang tersebut untuk mengembalikan kepada KPK,” kata Choel.

Namun, menurut Choel, uang yang diterimanya dari Herman dan Deddy itu tidak berkaitan dengan proyek Hambalang. Choel mengaku tidak tahu motif Deddy memberikan uang kepadanya. Sementara uang dari Herman, dianggap Choel sebagai imbalan karena telah memperkenalkan pengusaha itu dengan kliennya. Selaku konsultan politik, Choel memiliki klien dari kalangan pejabat daerah hingga petinggi partai.

Dalam kasus Hambalang, KPK menetapkan Andi dan Deddy sebagai tersangka. Keduanya diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, namun justru merugikan keuangan negara. Sedangkan Nanny sudah dikenakan pencegahan atas permintaan KPK.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/1848/Skandal.Proyek.Hambalang:Skandal Proyek Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

    Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

    Nasional
    Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

    Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

    Nasional
    'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

    "MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

    Nasional
    Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

    Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

    Nasional
    Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

    Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

    Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

    Nasional
    Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

    Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

    Nasional
    Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

    Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

    Nasional
    Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

    Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

    Nasional
    Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

    Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

    Nasional
    KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

    KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

    Nasional
    Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

    Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

    Nasional
    Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

    Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

    Nasional
    Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

    Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com