Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kebutuhan Mendesak Logistik Pemilu 2014, Awasi Kementerian!

Kompas.com - 02/02/2013, 12:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus yang menjerat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq tidak terlepas dari kebutuhan mendesak partai politik untuk mengumpulkan logistik Pemilu 2014. Pada tahun ini, diperkirakan praktik kongkalikong antara kementerian dan politik semakin meningkat.

"Kasus korupsi tidak berdiri sendiri, tapi ada problem besar, ada kebutuhan mendesak dalam hal logistik pemilu yang fatalnya dilakukan dengan cara mengumpulkan modal politik yang tidak legal," ujar Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (2/2/2013).

Seperti diketahui, Luthfi Hasan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu saat memimpin rapat di kantor DPP PKS. Luthfi diduga menjual "pengaruhnya" sebagai pemimpin tertinggi partai dalam mengatur kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian Suswono juga berasal dari PKS.

Menurut Dahlan, gerak parpol mencari modal politik untuk pemilu akan menciptakan sebuah kebijakan yang transaksional antara kementerian, parlemen, dan partai. "Ketika ada kader di kementerian dan parlemen, maka tahun 2013 akan menjadi konsolidasi bagaimana mereka mengambil keuntungan. Kebijakan publik akan terus terancam oleh capture politisi untuk kepentingan kelompok tertentu," ucap Dahlan.

Oleh karena itu, Dahlan mendesak agar KPK terus melakukan pengusutan dan tidak terpengaruh dengan isu politisasi yang terjadi dalam kasus Luthfi Hasan. Aparat penegak hukum juga diminta untuk lebih waspada terhadap praktik kongkalikong yang semakin giat untuk tujuan pencarian modal parpol menjelang pemilu.

"Kami berharap aparat penegak hukum bisa bekerja lebih ekstra. Penting bagi KPK untuk tetap konsisten tidak diintervensi untuk tuntaskan kasus-kasus dengan modus korupsi politik lain, termasuk kasus Hambalang, mafia pajak, banggar, dan Century," imbuh Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com