JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyatakan siap maju sebagai calon Presiden dalam Pemilu Presiden 2014. Termasuk berhadapan dengan 'kolega' lamanya dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, alias Ical.
"Menjadi Presiden, kenapa tidak ? (Bahkan) siap beradu (kalau berhadapan dengan Ical). (Tapi) yang penting Nasdem dapat mencapai hasil maksimal dulu," kata Paloh, di Kantor Pusat Ormas Nasdem, Jakarta, Jumat (1/2/2013). Namun dia mengatakan Partai Nasdem hanya akan mengajukan calon Presiden sendiri bila dapat masuk tiga besar dalam Pemilu Legislatif 2014.
Perolehan suara pemilu legislatif, imbuh Paloh, membuktikan seberapa kuat partainya untuk mengusung sendiri calon Presiden. Karenanya, persoalan pencalonan Presiden baru akan dirundingkan sesudah pemilu legislatif. "Bagi kami, semua tokoh yang sejalah masih memiliki kemungkinan," imbuh dia.
Dalam kesempatan itu Paloh berpendapat ambang batas perolehan suara partai politik dalam pemilu legislatif untuk dapat mengajukan calon sendiri (treshold) tidak perlu diturunkan. Pada Pemilu Presiden 2009, ambang batas tersebut adalah mengantongi minimal 20 persen suara sah pemilu legislatif.
Menurut Paloh, tidak sembarang orang bisa diusulkan menjadi calon Presiden oleh kontestan Pemilu 2014. "(Hanya) partai politik yang mendapatkan hasil maksimal yang layak mengajukan calon Presiden," tegas dia.
Partai Nasdem menjadi satu-satunya partai politik baru sekaligus tak punya kursi di DPR, yang lolos menjadi peserta Pemilu 2014. Tetapi, tak sampai sebulan sejak keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu, perpecahan internal sudah menghantam. Hari Tanoe, meninggalkan biduk partai ini, melepas jabatan ketua dewan pakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.