Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Ahmad Fathana di Makassar Sepi

Kompas.com - 31/01/2013, 05:56 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Kediaman orangtua Ahmad Fathana, tersangka kasus dugaan penerimaan suap kebijakan impor daging sapi, di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Makassar, terlihat sepi pada Kamis (31/1/2013) dini hari.

Ahmad Fathana adalah putra almarhum Fadeli Luran, pendiri Ikatan Masjid Mushala Indonesia Muttahidah (IMMIM). Pantauan Kompas.com, tidak terlihat aktivitas berarti di rumah yang terletak di persimpangan Jalan Lanto Daeng Pasewang dengan Jalan Rusa itu. Hanya sebuah mobil Toyota Avanza berwarna biru dan sebuah becak diparkir di halaman rumah.

Menurut Haerul, penjual sari laut yang terletak di sebelah rumah Fadeli Luran, rumah Fadeli Luran dihuni oleh belasan orang yang merupakan anak dan cucunya. Keluarga Ahmad Fathana pun tinggal di rumah mendiang ayahnya sambil mengelola usaha katering.

"Barusan malam ini rumah sepi. Biasanya, banyak orang keluar masuk. Kayaknya sih, semuanya sudah pada tidur. Tapi, yang tinggal di rumah ini berjumlah belasan orang. Kalau siang ramai sekali karena mereka menjalankan usaha katering," katanya.

Seperti diberitakan, Ahmad Fathana ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (29/1/2013) malam atas kasus dugaan penerimaan suap kebijakan impor daging sapi. Dia dinyatakan sebagai tersangka dan kini ditahan KPK di Jakarta.

Ahmad Fathana adalah anak dari seorang tokoh Islam terkemuka di Sulawesi Selatan (Sulsel), Fadeli Luran. Fadeli Luran adalah pendiri Pondok Pesantren Modern IMMIM yang sangat terkenal di Sulawesi. Fadeli sendiri meninggal pada Februari 1992 karena sakit.

Di bawah kepemimpinan Fadeli, IMMIM berhasil membuka cabang di seluruh kabupaten dalam wilayah Sulawesi Selatan. Cabang lainnya terdapat di Jakarta, Manado, Kendari, Palu, dan Ambon.

Pada tahun 1967, Fadeli ditunjuk oleh Andi Pangerang Pettarani menjadi ketua Yayasan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Ujung Pandang. Di tangan Fadeli, UMI berkembang menjadi besar. Selain mendirikan pondok pesantren, Fadeli juga membangun Rumah Sakit Islam Faisal.

Ahmad Fathana disebut-sebut sebagai orang dekat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Baik Ahmad maupun Luthfi telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap kebijakan impor daging sapi.

KPK juga menetapkan dua direktur PT Indoguna, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, sebagai tersangka pemberian suap. Baik Ahmad, Juard, maupun Arya akan ditahan KPK.

Penetapan Luthfi sebagai tersangka ini berawal dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, Selasa (29/1/2013) malam di Hotel Le Meridien dan di kawasan Cawang, Jakarta. Dari situ, KPK menahan empat orang, yakni Ahmad, Arya, Juard, dan seorang perempuan bernama Maharani.

Bersamaan dengan penangkapan tersebut, KPK menyita uang Rp 1 miliar yang disimpan dalam kantong plastik dan koper. Keempatnya lalu diperiksa seharian di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Melalui proses gelar perkara, KPK menyimpulkan ada dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan Luthfi sebagai tersangka.

Informasi dari KPK menyebutkan, uang yang dijanjikan PT Indoguna terkait kebijakan impor daging sapi ini mencapai Rp 40 miliar. Adapun uang Rp 1 miliar yang ditemukan saat penggeledahan tersebut diduga hanya uang muka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com