JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengatakan, partainya merestui kepindahan salah satu kadernya, Maiyasyak Johan, ke Partai Nasdem. Ia mengungkapkan, Maiyasyak selama ini juga dinilai bermasalah di daerah pemilihannya, Sumatera Utara.
"Sebenarnya sudah lama juga Dewan Pimpinan Pusat PPP menerima surat dari beberapa Dewan Pimpinan Cabang di Sumatera Utara terkait permintaan agar yang bersangkutan di-recall karena persoalan pembinaan di dapil," ujar Arwani, Rabu (30/1/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.
Oleh karena itu, Arwani mengatakan, partainya tidak akan berpengaruh sama sekali dengan mundurnya Maiyasyak itu. "Tidak ada masalah apa pun bagi kami. Juga tidak akan mengganggu sedikit pun persiapan tahapan Pemenangan Pemilu di internal PPP," katanya.
Surat pengunduran diri Maiyasyak sudah diterima Fraksi PPP. Menurut Arwani, pengunduran itu adalah hak politik yang harus dihormati, termasuk jika yang bersangkutan memutuskan bergabung menjadi pengurus di partai politik lain. Maiyasyak sendiri mengatakan, alasan mundurnya ia dari PPP dan DPR karena menemukan semangat baru dalam ideologi yang diusung Partai Nasdem.
"Saya mundur karena merasa perlu mencari tantangan baru saja. Di sana (Nasdem) saya melihat ada sebuah idealisme baru yang lebih konkret," ujar Maiyasyak, secara terpisah.
Selain Maiyasyak, ada pula politisi Partai Golkar yang baru menyatakan bergabung ke Partai Nasdem yakni Mamat Rahayu dan M. Malkam Amin. Sebelumnya, politisi Golkar Enggartriasto Lukita sudah bergabung lebih dulu bersama advokat OC Kaligis dan sejumlah aktivis 1998.
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dinamika Partai Nasdem
Geliat Politik Jelang 2014