Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Melayu-Manggarai Akan Direlokasi

Kompas.com - 22/01/2013, 20:29 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan, pihaknya akan merelokasi warga bantaran sungai Ciliwung, khususnya yang terkena dampak bencana banjir, Kamis (17/1/2013) lalu. Hal itu merupakan upaya untuk memperlebar Sungai Ciliwung agar bisa menampung debit air lebih banyak.

"Seperti Manggarai dan Kampung Melayu itu kan paling parah, (rumahnya) tenggelam, itu harus direlokasi. Kalau tidak mau, bagaimana mau melebarkan sungai," kata Faridz, saat ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Selasa (22/1/2013).

Meski demikian, Faridz mengatakan, pihaknya belum memikirkan mekanisme merelokasi warga di bantaran Sungai Ciliwung tersebut. Sampai saat ini, warga setempat memang masih mempertahankan rumahnya masing-masing. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri memang menginginkan ada pelebaran sungai di Jakarta sekaligus melakukan sodetan di Sungai Ciliwung untuk dialirkan ke Kanal Banjir Timur. Pemerintah telah menyiapkan dana untuk pembebasan lahan sekitar Rp 500 miliar untuk itu.

"Jadi akan ditentukan bagaimana cara penanganan yang tepat, bagaimana ini menggusur tanpa merugikan masyarakat," tambahnya.

Untuk melakukan relokasi warga ini, pihaknya mengaku belum menganggarkan alokasi dana khusus. Kendati demikian, pihaknya memang menginginkan agar relokasi ini tanpa merugikan masyarakat, khususnya warga di bantaran Sungai Ciliwung atau daerah rawan bencana banjir lainnya. Pihaknya menginginkan ada relokasi warga ke rumah susun hak milik (rusunami). Namun pihaknya sampai saat ini belum mendapat restu dari Presiden, khususnya lokasi pembangunan rusunami ataupun rusunawa yang rencananya akan diperbankan di Jakarta untuk mengatasi susahnya mencari tanah sebagai rumah warga.

"Belum, ini (izin) masih menunggu Bapak Presiden," kata Faridz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com