Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Mundur, Nasdem Kehilangan Sumber Dana dan Media

Kompas.com - 22/01/2013, 16:38 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto, menilai mundurnya Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat Hary Tanoesoedibjo adalah bentuk keretakan politik dan kongsi bisnis. Mundurnya bos MNC Group itu, kata Toto, dapat berdampak positif maupun negatif bagi Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

“Negatifnya, Nasdem akan kehilangan sumber daya penting, yaitu dana dan media. Positifnya, mundurnya Tanoe berarti selesainya perpecahan di internal. Nasdem menjadi lebih solid,” ujar Toto saat dihubungi, Selasa (22/1/2013).

Menurut Toto, Nasdem sebelumnya menerima Hary Tanoe karena memiliki kekuatan finansial dan media yang amat besar. Dengan mundurnya Hary, Nasdem hanya akan dirugikan dari sisi bisnis. Menurutnya, hal itu akan berpengaruh pada kemampuan Partai Nasdem yang berencana membiayai para calon legislatifnya untuk menghadapi Pemilu Legislatif 2014.

"Sisi bisnis ini kelihatannya berhubungan dengan janji Nasdem untuk membiayai pencalegan para kadernya. Selanjutnya tentu tergantung Surya Paloh, apakah tetap dengan kebijakan membiayai pencalegan itu atau tidak," kata Toto.

Seperti diketahui, empat pengurus Partai Nasdem menyatakan mundur dalam jumpa pers kemarin, Senin (21/1/2013). Mereka adalah Ketua Dewan Pakar Hary Tanoesoedibjo, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Haq, dan Ketua Internal DPP Partai Nasdem Endang Tirtana. Keempat pengurus Nasdem itu mengundurkan diri karena merasa tidak ada kecocokan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Surya Paloh.

Mundurnya keempat orang itu, tambah Toto, mencerminkan belum matangnya partai baru itu di dunia politik. Nasdem tidak mampu mengelola konflik internal dengan baik.

"Ke depan, keberhasilan Nasdem bergantung pada keseriusan Surya Paloh dalam melakukan konsolidasi. Jika ia serius, Nasdem akan membesar karena tidak ada lagi faktor pemecah," kata Toto.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Partai Nasdem Pecah
Geliat Politik Jelang 2014

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

    Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

    Nasional
    Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

    Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

    Nasional
    Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

    Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

    Nasional
    Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

    Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

    Nasional
    Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

    Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

    Nasional
    Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

    Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

    Nasional
    Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

    Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

    Nasional
    Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

    Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

    Nasional
    KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

    KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

    Nasional
    Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

    Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

    Nasional
    Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

    Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

    Nasional
    Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

    Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

    Nasional
    KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

    KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

    KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

    Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com