Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Mundur karena Surya Paloh Ingin Jadi Ketua Umum

Kompas.com - 21/01/2013, 15:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Hary Tanoesoedibjo mengundurkan diri karena berbeda pendapat dengan pendiri Partai Nasdem, Surya Paloh. Hary tidak setuju dengan keinginan Surya yang ingin menjadi ketua umum Partai Nasdem.

"Mayoritas pengurus dan anggota Partai Nasdem adalah kalangan muda, sekitar 70 persen anak muda. Saya ingin mempertahankan kepengurusan yang ada saat ini yang merupakan orang muda. Namun demikian, Pak Surya Paloh menginginkan ada perubahan dan beliau ingin jadi ketua umum partai," kata Hary dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (21/1/2013).

Hary menegaskan, perbedaan pendapat ini tidak merusak persahabatannya dengan Surya Paloh. "Kami masih bersahabat, tapi secara organisasi, kami ada perbedaan dan pada satu titik saya memutuskan untuk mengundurkan diri," kata dia.

Sebelum Partai Nasdem berdiri, Surya Paloh yang keluar dari Partai Golkar mendirikan gerakan Nasional Demokrat pada 1 Februari 2010. Gerakan dalam wujud organisasi massa ini dikampanyekan Surya sebagai gerakan restorasi untuk memperbaiki aneka persoalan di Indonesia. Sebagai sebuah ormas, Nasdem menggandeng sejumlah tokoh nasional, di antaranya Sri Sultan Hamengkubuwono X, Anies Baswedan, Ahmad Syafii Maarif, Basuki Tjahaja Purnama, Didik J Rachbini, Budiman Sudjatmiko, dan Khofifah Indar Parawansa.

Setahun berikutnya, pada 26 Juli 2011, berdiri Partai Nasdem. Ketua Umumnya adalah Patrice Rio Capella. Baik Patrice maupun Surya mengatakan partai politik baru tersebut adalah entitas yang berbeda dengan ormas Nasional Demokrat. Meski begitu, Surya diposisikan sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem. Pada Januari 2013, KPU menetapkan Partai Nasdem lolos verifikasi administrasi dan faktual dan menjadikan partai itu sebagai satu-satunya partai baru yang lolos menjadi peserta Pemilu 2014.

Seiring dengan lolosnya Partai Nasdem, kabar perpecahan Partai Nasdem berembus. Keinginan Surya untuk menjadi ketua umum ditentang kalangan internal, termasuk Hary Tanoesoedibjo. Pengunduran diri Hary akhirnya menegaskan adanya konflik di tubuh Partai Nasdem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Nasional
    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Nasional
    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Nasional
    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Nasional
    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    Nasional
    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Nasional
    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Nasional
    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

    Nasional
    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Nasional
    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

    Nasional
    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Nasional
    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Nasional
    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Nasional
    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com