Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana jika Langit Akan Runtuh?

Kompas.com - 19/01/2013, 02:44 WIB

Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi terganggu akibat dampak banjir. Hingga Jumat (18/1), tidak ada saksi diperiksa. Permintaan ketarangan juga tidak ada. Pimpinan KPK berkantor di tempat lain di Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Pemeriksaan adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel, ditunda. Penundaan pemeriksaan juga untuk anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Kahar Muzakir.

Banjir yang menggenangi lantai bawah Gedung KPK membuat aliran listrik terputus. Genset terendam sehingga aliran listrik cadangan tak ada. Banjir juga menggenangi tahanan perempuan. Tahanan dipindah ke rutan di Kompleks Polisi Militer Kodam Jaya, Guntur.

Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan, KPK menyelamatkan sejumlah berkas terkait kasus yang mereka tangani. Banjir membuat KPK mengevaluasi keseluruhan kondisi gedung. Kegiatan KPK kemungkinan normal kembali, Senin.

Separuh sidang

Banjir juga berdampak pada penanganan perkara beberapa pengadilan negeri di Jakarta. Sekitar separuh sidang tidak dapat dilaksanakan. Kemarin, aktivitas peradilan sudah dimulai, tetapi belum normal.

”Kamis lalu, banyak pihak baik saksi, jaksa, pengacara, penggugat, maupun tergugat tidak dapat hadir karena akses menuju pengadilan terhambat. Mereka lalu menelepon panitera, minta agar sidangnya dijadwal ulang,” kata Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung Ridwan Mansyur.

Kemarin, tiga pengadilan di Jakarta, yaitu PN Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara, sudah memulai aktivitasnya. Di Pengadilan Tipikor Jakarta, sidang lanjutan kasus korupsi bioremediasi PT Chevron Pacific Indonesia berlangsung tanpa penerangan listrik. Pencahayaan minim dan tidak berfungsinya pelantang membuat sidang terganggu. Gardu PLN terganggu sehingga aliran listrik terputus. Genset milik kantor belum bisa dipakai karena rusak.

Terputusnya aliran listrik di gedung ini berimbas pada aktivitas Ombudsman dan memaksa staf pulang lebih awal.

Di Mahkamah Agung, banyak hakim agung tidak dapat mencapai kantor, Kamis. Sidang di Mahkamah Konstitusi mulai normal setelah air yang menggenangi lantai dasar surut.

Semua penundaan penegakan hukum dan kerepotannya karena banjir ini memang tidak dikehendaki. Sambil menunggu penegakan hukum berjalan normal, terngiang pepatah Latin yang kerap dinyatakan dengan urat leher keluar oleh para penegak hukum, fiat justitia ruat caelum (tegakkan hukum meskipun langit akan runtuh).

Ini hanya banjir, lho, yang sejatinya bisa diprediksi dan diantisipasi. (bil/ana/ko3/ko1/inu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com