Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Pasar Induk Beras Cipinang

Kompas.com - 18/01/2013, 15:15 WIB
Adrian Fajriansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian toko beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) terendam air akibat banjir, Kamis (17/1/2013). Akibatnya, banyak beras rusak, menyebabkan kerugian hingga puluhan juta rupiah per pedagang.

Demikian informasi dari PIBC, di Jakarta, Jumat (18/1/2013). Menurut pemilik toko beras PD Budi Lestari, Apoh Suriadi, banjir kemarin menyebabkan banyak toko dan gudang beras terendam air. Dampaknya sekitar 20 ton beras miliknya rusak.

"Hal itu membuat beras tersebut turun kualitas, menyebabkan kerugian hingga Rp 50-an juta," kata Apoh. Dia mengatakan, banjir kali ini merupakan salah satu yang paling parah. Sebelumnya air tidak pernah masuk ke toko. "Kalaupun ada luapan air, genangannya hanya sebatas jalan di depan toko," tuturnya.

Berdasarkan pantauan Kompas, akibat banjir itu, rata-rata per toko kehilangan 4-5 ton beras yang menyebabkan kerugian hingga Rp 50-an juta per toko. Adapun sekitar 40 los toko di Blok FA di PIBC terendam banjir sehingga total kerugian sekitar ratusan juta rupiah.

Selain itu, hari ini semua karyawan dan pemilik toko juga sibuk membersihkan serta menyelamatkan beras yang masih kering. Beras yang rusak masih dicoba untuk dibersihkan dan dikeringkan oleh para ibu yang biasa mengumpulkan butiran beras di sana.

Diperkirakan banjir tersebut disebabkan saluran air di dalam PIBC dan area sekitarnya tersumbat. Akibatnya, air mampet dan tidak mengalir dengan baik.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Penggiling Padi dan Pengusaha Beras Indonesia DKI Jakarta Nellys Soekidi, banjir di Jakarta tidak menghambat pasokan beras ke PIBC sehingga harga beras tetap stabil.

Saat ini harga beras IR 64 KW I sekitar Rp 8.300 per kilogram (kg), IR 64 KW II Rp 7.800-Rp 7.900 per kg, dan IR 64 KW III Rp 7.600-Rp 7.700 per kg serta harga beras operasi pasar asal Vietnam sekitar Rp 7.100 per kg.

Akibat banjir, omzet penjualan turun 30-40 persen karena pasokan beras ke konsumen, khususnya di dalam kota, terhambat. "Biasanya beras yang terjual sekitar 50 ton per hari, tapi kemarin hanya sekitar 30 ton beras yang terjual," ucap Nellys.

Para pedagang beras di PIBC, khususnya korban banjir, berharap para pemangku keputusan, khususnya pemerintah, lebih perhatian pada kondisi di sana. "Perlu ada perbaikan, khususnya pada saluran drainase. Hal itu sangat penting karena PIBC adalah sentra pangan yang memiliki dampak sangat luas pada masyarakat," kata Nellys.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com