Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mega: Jangan Kambing Hitamkan Parpol

Kompas.com - 11/01/2013, 03:22 WIB

Purwakarta, Kompas - Partai politik hendaknya jangan dikambinghitamkan sebagai sumber masalah bangsa, bahkan seolah penyakit yang harus dibasmi. Namun, sebaliknya, parpol juga harus mengembangkan diri sebagai sarana pengorganisasian rakyat demi memperjuangkan cita-cita kemajuan bangsa.

Demikian salah satu pesan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dalam pidato politik pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-40 PDI-P di Waduk Serbaguna Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (10/1).

Hadir dalam acara bertajuk ”Berjuang untuk Kesejahteraan Rakyat” itu jajaran pengurus partai dari pusat sampai daerah, para tamu undangan, simpatisan, dan masyarakat umum. Panggung peringatan bertempat di pinggiran waduk yang peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan Presiden Soekarno tahun 1957 itu.

Megawati mengakui, ada persoalan korupsi yang melibatkan orang-orang parpol. Ada orang-orang parpol yang merampok dan memperdaya negeri ini. Ini yang menyamaratakan parpol sebagai sumber masalah bangsa, bahkan dipandang sebagai beban sistem politik.

”Benarkah korupsi merupakan penyakit partai? Mengambinghitamkan partai adalah malapetaka bangsa dan tidak bisa membebaskan bangsa dari belitan persoalan struktural yang sudah mengakar. Masalah bangsa adalah masalah bersama yang harus diselesaikan dengan jernih,” katanya.

Penilaian buruk itu juga mengabaikan parpol yang berusaha sungguh-sungguh memperbaiki diri. PDI-P sedang memperbaiki perekrutan, pengevaluasian, dan pemonitoran kader di eksekutif, legislatif, dan struktural partai serta membuat basis data rekam jejak kader.

Megawati mengajak bangsa Indonesia kembali mengingat sejarah bahwa parpol hadir mendahului negara. Parpol menjadi pilar penting untuk mengorganisasi, mendidik, dan mengantar masyarakat dan bangsa menuju kemerdekaan. Peran partai begitu penting dalam sejarah bangsa dan akan terus begitu sampai ke depan. Kalaulah saat ini ada masalah, jangan hancurkan partai, tetapi kembalikan pada elan vital awal kelahirannya sebagai sarana memperjuangkan aspirasi rakyat.

Parpol harus memainkan peran lebih luas daripada sekadar berkutat menang-kalah dalam pemilu atau mengurusi calon anggota legislatif. ”PDI-P harus hidup sebagai alat perjuangan rakyat dalam mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur. Ini merupakan tanggung jawab sejarah dan ideologis yang belum dapat diwujudkan,” katanya.

Megawati berharap bangsa Indonesia tetap bersemangat memperbaiki kerusakan bangsa. ”Kita perkuat seluruh kemampuan nasional untuk mengelola bangsa dan negara yang besar dan kaya dengan mengacu pada fondasi pendiri bangsa dan melaksanakan amanat Pancasila dan UUD 1945,” lanjutnya.

Namun, peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Hifdzil Alim, mengingatkan, kasus korupsi bisa makin masif seiring dengan munculnya kebutuhan pendanaan parpol untuk Pemilu 2014. (IAM/ABK)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com