JAKARTA, KOMPAS.com — Penyampaian nota keberatan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi dan penetapan parpol peserta Pemilu 2014 masih berlangsung di ruang sidang Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (7/1/2013) malam.
Ruang sidang bahkan sempat memanas ketika Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mempertanyakan status gedung Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
"Kantor DPP Golkar di Slipi itu, punya siapa? Setahu saya, itu kan milik negara. Itu aset milik Sekretariat Negara," ujarnya.
Yusril mengatakan, sekretariat parpol harus gedung milik sendiri, pinjam pakai atau sewa. Hal itu, kata Yusril tertuang dalam peraturan pemilu. "Nah ini kapan (Golkar) sewa? Coba buktikan. Semua aset negara itu harus terdaftar di Kementerian Keuangan," ucapnya.
Peserta rapat pleno pun langsung merespons dengan saling melempar pendapatnya dan bersahut-sahutan. Ada pula yang berteriak keras hingga situasi memanas. Pihak KPU yang berada di depan pun hanya terdiam. "Ayo, jawab!" ucap salah seorang peserta sidang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.