SIM Sopir Livina Maut Terancam Dicabut Seumur Hidup

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengemudi mobil Nissan Grand Livina B 1796 KFL, Andhika Pradipta Bayo (27), dalam kecelakaan maut di Jalan Ampera, Jakarta Selatan, pada Kamis (27/12/2012) lalu, terancam tidak diperbolehkan memiliki surat izin mengemudi (SIM) oleh pihak kepolisian. Rencananya, polisi akan mencabut kepemilikan SIM pengemudi maut yang menewaskan dua orang dan melukai empat orang lainnya itu.

"Kita rencananya akan ajukan permohonan. Nanti kita akan buat surat rekomendasinya supaya tidak boleh memiliki SIM lagi seumur hidup," kata Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan AKBP Hindarsono di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2013).

Hal tersebut, menurutnya, karena kasus kecelakaan yang melibatkan Andhika sudah fatal. Hal ini dimaksudkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Dalam peristiwa itu juga, Andhika diketahui masih berupaya melarikan diri, bukan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Setelah tabrak motor, itu masih gas tabrak orang (di warung pecel), masih mau kabur lagi, sampai akhirnya tabrak mobil," ujar Hindarsono.

Akibat perbuatan Adhika, Hardianto (33) meninggal dunia di rumah sakit, sementara Maulana (42) tewas di tempat saat kecelakaan. Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka-luka akibat diseruduk mobil tersangka. SIM Andhika diketahui telah kedaluwarsa alias mati dua tahun.

Tersangka kasus kecelakaan maut di Ampera itu rencananya akan ditahan di Subdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya di Pancoran, Jakarta Selatan, seusai menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Pada Minggu (6/1/2013), pihak kepolisian Jakarta Selatan akan melakukan rekonstruksi kecelakaan yang rencananya akan dilangsungkan di tempat kejadian perkara (TKP).