Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Koreksi Bang Yos Bagus untuk Evaluasi

Kompas.com - 17/12/2012, 16:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah memberikan masukan terkait gaya kepemimpinan, mantan Gubernur DKI Sutiyoso kembali memberikan masukan tentang penerapan peraturan ganjil-genap untuk mengurai kemacetan Jakarta. Menurutnya, penerapan sistem ganjil-genap itu akan membuat orang kaya membeli kendaraan baru dengan pelat nomor berbeda dan menimbulkan kecurangan dengan membuat pelat ganda.

Menanggapi ucapan pria yang akrab disapa Bang Yos, Gubernur DKI Joko Widodo tidak emosi. Bahkan dia menganggap hal tersebut sebagai masukan.

"Tidak apa-apa, siapapun bisa memberikan masukan, koreksi, dan itu bagus untuk evaluasi kita. Ini kan masih dalam proses memang itu kita lemparkan untuk diberi tanggapan, masukan enggak apa-apa, tidak ada masalah," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (17/12/2012).

Sementara untuk peraturan ganjil-genap, kata dia, sistem ini masih dalam proses penggodokan untuk menjadi sebuah kebijakan. Masih perlu adanya kajian ganjil-genap, baik dari sisi ekonomi, sosial, dan politik.

"Semua ada kajiannya. Jadi, kalau ada mengomentari sudah jauh-jauh, lah wong kita ini baru memulai," ujarnya.

Selain itu, Jokowi memastikan peraturan ganjil-genap ini bukanlah sebuah peraturan uji coba. "Jangan dijadikan uji coba, kalau kita sudah berani iya, ya sudah diantisipasi, bagaimana menyelesaikan dari masalah-masalah yang mungkin timbul," katanya.

Ia juga menjelaskan, peraturan sistem ganjil-genap ini akan berlaku hanya di mobil pribadi dan belum sampai kepada kendaraan bermotor roda dua. Setelah berhasil diterapkan pada kendaraan pribadi, baru ia akan mencoba menerapkannya kepada kendaraan bermotor roda dua.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com