Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Belanja Negara Belum Optimal

Kompas.com - 12/12/2012, 14:33 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, realisasi penyerapan anggaran negara hingga akhir November 2012 hanya mencapai 78 persen dari pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2012 sebesar Rp 1.548,3 triliun. Realisasi tersebut dinilai belum optimal.

"Kinerja belanja modal ini belum optimal, kita akan sempurnakan segera," kata Agus saat memberikan sambutan di Seminar Nasional Ekonomic Outlook 2013 dalam Perspektif Ekonomi Global yang Penuh Ketidakpastian di Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Menurut Agus, penyerapan anggaran belanja negara yang tertinggi ini meliputi subsidi energi sebesar 107 persen atau mencapai Rp 202 triliun. Agus mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan BBM Bersubsidi ini agar tidak memberatkan subsidi. Di sisi lain, subsidi non energi (untuk pangan dan benih) baru mencapai 74 persen.

Sementara realisasi pendapatan negara dan hibah sudah mencapai Rp 1.102 triliun atau mencapai 81 persen dari target Rp 1.358 triliun. Untuk realisasi penerimaan pajak pun sudah 84 persen dan penerimaan non pajak baru 70 persen. Rinciannya untuk Pajak Penghasilan (Pph) sudah 80,5 persen dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sudah 86 persen.

"Instansi pajak sampai tidak tidur untuk menempuh target tersebut. Ini untuk mengejar target negara," tambahnya.

Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menambahkan realisasi penyerapan anggaran negara hingga akhir November 2012 hanya mencapai 78 persen dari pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2012 itu masih rendah.

"Kalau dilihat secara keseluruhan atau proporsional, maka nilai penyerapan tersebut masih rendah," kata Destry.

Namun bila dilihat secara tahunan atau dibanding tahun lalu, maka penyerapan anggaran tersebut lebih tinggi. Biasanya, kata Destry, penyerapan anggaran akan menumpuk di kuartal IV-2012. Untuk menggenjot penyerapan tersebut, biasanya pemerintah melakukan proyek-proyek di akhir tahun.

"Asal yang penting bukan asal-asalan saja untuk bikin proyek, mentang-mentang penyerapan masih rendah, lantas dibuat proyek asal-asalan biar terkesan lebih tinggi," tambahnya.

Destry menyarankan agar penyerapan anggaran ini lebih diutamakan pada kualitas proyeknya, bukan kuantitas penyerapan maupun proyeknya. Sebab untuk menyalurkan penyerapan anggaran itu sebenarnya lebih gampang dibanding harus menjaga kualitas penyerapan anggarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com