Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurhayati: Pertemuan Cikeas Tak Bahas Andi Mallarangeng

Kompas.com - 10/12/2012, 01:47 WIB
Icha Rastika

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menegaskan kalau pertemuan antara dewan pembina partai dengan fraksi yang berlangsung di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/12/2012) malam ini, sama sekali tidak membahas masalah Andi Mallarangeng yang ditetapkan sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu disampaikan Nurhayati dalam jumpa pers singkat seusai pertemuan di Puri Cikeas, Bogor. Pertemuan itu berlangsung sekitar satu setengah jam. "Kalau saya boleh jujur, sama sekali tidak ada menyinggung permasalahan Pak Andi," kata Nurhayati.

Dia didampingi anggota fraksi lainnya, yaitu Saan Mustopa, I Gede Pasek Suardika dan Ruhut Sitompoel. Nurhayati mengatakan, Andi tidak diundang dalam pertemuan di Cikeas itu karena yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dari jabatan struktural partai.

Sebagai catatan, selain mengundurkan diri dari posisinya sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, Andi Mallarangeng melepas jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pascaditetapkan sebagai tersangka.

Nurhayati juga menyampaikan, rapat di Cikeas malam ini tidak membahas pengganti Andi sebagai menteri. Menurutnya, penunjukkan menteri pengganti Andi merupakan hak prerogatif Presiden.

Fraksi Partai Demokrat, katanya, tidak ikut campur ataupun mengajukan nama calon Menpora yang baru. "Saya juga berharap semua menghargai saat Pak SBY mengumumkan pengunduran Pak Andi, beliau sudah menunjuk pelaksana tugas Menpora," ucapnya.

Selebihnya Nurhayati mengungkapkan kalau pertemuan di Cikeas ini merupakan agenda rutin fraksi Partai Demokrat dengan anggota dewan pembina partai. Dalam pertemuan itu, katanya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus ketua dewan pembina Partai Demokrat menyampaikan arahan dan motivasi kepada anggota fraksi.

"Anggota fraksi merupakan tombak DPP, diharapkan terus meningkatkan kinerjanya di dewan," ungkap Nurhayati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com