Kantor Pusat Ikhwanul Muslimin Dibakar Oposisi Mesir

KAIRO, KOMPAS.com - Kaum oposisi Mesir, Kamis (6/12) malam, membakar kantor pusat Ikhwanul Muslimin di Kairo dan sebuah kantor lain yang digunakan kelompok itu pinggiran selatan kota itu, kata para pejabat kelompok tersebut dan media pemerintah.

Mesir telah berada dalam kekacauan sejak Presiden Mohamad Mursi mengeluarkan dekrit pada 22 November yang memberikan kekuasaan luas pada dirinya. Pada Rabu malam, tujuh orang tewas dalam bentrokan di sekitar istana presiden sebelum pasukan keamanan menghentikan bentrokan antara dua kubu, yaitu antara yang pro dan anti-Mursi.

Partai bentukan Ikhwanul Muslimin, yaitu Partai Kebebasan Persaudaraan dan Keadilan (FJP) mengatakan dalam laman Facebook-nya bahwa markasnya di distrik Mukattam telah diserang dalam "agresi teroris" oleh para preman. Kantor berita negara mengatakan, kantor yang digunakan FJP yang dibakar itu terletak pinggiran Maadi. Kantor lainnya yang dirusak terletak di dekat pusat kota, kata keterangan partai itu.

Para pejabat Ikhwanul Muslimin menyalahkan polisi karena gagal mencegah kekerasan. "Ada kehadiran intensif pasukan keamanan di depan markas utama Ikhwanul Muslimin di Mukattam, tetapi tidak ada yang melakukan intervensi untuk menghentikan para pengunjuk rasa membakar habis gedung tersebut," kata laman Facebook FJP yang mengutip juru bicara Ikhwanul Muslimin, Mahmoud Ghozlan.

Mursi, dalam sebuah pidato siaran langsung di televisi, mengundang kelompok-kelompok politik, para hakim dan pihak-pihak lain untuk bertemu  dalam sebuah dialog nasional, Sabtu besok. Namun para  demonstran dan aktivis menolak undangan itu.