Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati, Hatta Rajasa, dan Prabowo

Kompas.com - 04/12/2012, 12:20 WIB

KOMPAS.com — Rabu sore, 28 November 2012, Lembaga Survei Indonesia mengumumkan 18 tokoh Indonesia yang lulus ujian untuk memperoleh gelar "tokoh berkualitas untuk calon presiden tahun 2014". Mereka disaring dari 24 tokoh yang masuk ruang ujian.

"Sejumlah petinggi partai politik tidak dapat skor minimal 60. Skor mereka di bawah 60, jadi tidak lulus,” ujar salah seorang peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Senin (3/12/2012), sambil tertawa.

Para pemimpin partai politik yang tidak lulus ujian adalah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Keadilan Persatuan Indonesia Sutiyoso, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

Pemimpin atau penguasa partai pemilik sejumlah kursi di parlemen yang lulus ujian versi LSI adalah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri (nilai 68), Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa (nilai 66), dan Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (nilai 61).

Nama pimpinan tertinggi parpol ini sudah banyak dikumandangkan akan menjadi calon presiden dari partai mereka masing-masing. Rincian penilaian ketiga tokoh ini perlu kita lihat lebih jauh.

Tokoh partai, tetapi bukan ketua umum yang lulus ujian adalah Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di DPR Hidayat Nur Wahid (71), pendiri Partai Nasional Demokrat Surya Paloh (64), dan Ketua PDI-P Bidang Politik dan Antarlembaga Puan Maharani (61).

Hidayat bersama empat tokoh lain masuk lima tokoh paling berkualitas dalam ujian ini. Mereka adalah Mahfud MD (79), M Jusuf Kalla (77), Dahlan Iskan (76), dan Sri Mulyani Indrawati (72).

Mereka dinilai dari lima hal. Hal pertama, mampu memimpin negara dan pemerintah (skor 0-100). Dalam hal ini, Prabowo mendapat nilai 67, Hatta 66, dan Megawati 66. Hal kedua, tidak melakukan atau diopinikan melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme atau suap. Dalam hal ini, Prabowo mendapat 66, Megawati 64, dan Hatta Rajasa 62. Hal ketiga, tidak melakukan atau diopinikan melakukan tindak kriminal atau pelanggaran hak asasi manusia. Dalam hal ini Prabowo tidak lulus ujian. Sementara Hatta Rajasa dan Megawati mendapat nilai sama, yakni 72.

Hal ketiga, jujur, amanah, atau bisa dipercaya. Dalam ujian kriteria ini, Megawati mendapat nilai 67, Hatta 64, dan Prabowo 60. Hal kelima, mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan. Dinilai dari hal ini, Megawati memperoleh nilai 72, sedangkan Hatta dan Prabowo memperoleh nilai sama, yakni 67.

Menarik pula untuk menyebut empat perempuan yang lulus dalam ujian gaya LSI ini, yakni Sri Mulyani (72), Megawati (68), Puan Maharani (61), dan Ny Kristiani Herawati Yudhoyono (60), yang kini menjadi Ibu Negara Republik Indonesia. Selamat pagi. (J Osdar)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

    Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

    Nasional
    Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

    Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

    Nasional
    Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

    Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

    Nasional
    Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

    Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

    Nasional
    Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

    Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

    Nasional
    Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

    Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

    Nasional
    Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

    Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

    Nasional
    Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

    Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

    Nasional
    KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

    KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

    Nasional
    Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

    Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

    Nasional
    Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

    Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

    Nasional
    Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

    Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

    Nasional
    KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

    KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

    KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

    Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com