Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Sebut Angie Lebih Banyak Kontribusinya Saat Kongres

Kompas.com - 30/11/2012, 07:08 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut Angelina Sondakh banyak berkontribusi untuk pemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung.

Atas dasar itulah, menurut Nazaruddin, Angelina mendapat jabatan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Anas.

Hal ini diungkapkan Nazar seusai bersaksi dalam persidangan kasus dugaan penerimaan suap kepengurusan anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional dengan terdakwa Angelina di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (29/11/2012).

"Kalau dia (Angelina) tidak kerja keras, tidak mungkin dia ada di posisi wasekjen. Enggak mungkin dia bisa wasekjen, sedangkan Adjie (almarhum suami Angie) cuma salah satu ketua. Angie lebih banyak kontribusinya pada saat kongres, itu kuncinya," ujar Nazaruddin.

Dalam persidangan, Nazaruddin mengungkapkan kalau Angelina alias Angie menyumbang ke kongres minimal Rp 5 miliar. Untuk kepentingan 15 April 2010, katanya, Angelina membantu Rp 2 miliar. Kemudian pada saat kongres, Mei 2010, menyumbang Rp 1 miliar.

"Tapi sebelum itu, sekitar Maret, ada terdakwa kasih langsung ke Mas Anas, dibantu Rp 2 miliar. Mungkin untuk persiapan sekitar Rp 5 miliar," ungkap Nazaruddin.

Uang sumbangan dari Angie tersebut, menurutnya, digunakan untuk kepentingan kongres, di antaranya membayar hotel, memberi uang ke dewan pimpinan cabang, dan membayar event organizer. Nazaruddin juga membenarkan keterangannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang menyebut ada uang Rp 10 miliar yang datang dari tiga sumber. Uang tersebut juga digunakan untuk membiayai pemenangan Anas dalam kongres.

"Ada Rp 5 miliar dari Mirwan, itu yang diambil dari proyek Hambalang karena saya selalu tanya, itu dari mana, karena mau lapor. Dari Pak Mahyuddin Rp 1 miliar dari proyek Hambalang," tuturnya.

Adapun total estimasi biaya yang disiapkan untuk pemenangan Anas, kata Nazaruddin, mencapai Rp 300 miliar. Nazaruddin mengaku mengumpulkan uang setoran dari para kader tersebut. Setiap menerima uang, Nazaruddin mengaku langsung melaporkannya ke Anas, baru kemudian didistribusikan.

"Karena Mas Anas juga tahu dari Bu Angie dari proyek yang mana, ini dari proyek mana. Supaya jelas kontribusi masing-masing teman-teman ini untuk Mas Anas maju sebagai calon ketum," ujar Nazaruddin.

Sementara Angelina mengatakan kalau keterangan Nazaruddin sebagian besar bohong. Angie bahkan meminta agar Nazaruddin jangan mengait-ngaitkan dirinya dengan Anas. "Saya mohon kebencian Anda kepada Anas jangan dilimpahkan kepada saya," kata Angelina.

Seusai persidangan, Nazaruddin juga mengatakan kalau Angelina tidak jujur. Menurutnya, Angie sengaja menutup-nutupi peran Anas.

"Sebenarnya kalau Bu Angie mau jujur kan dia bisa bilang, 'Iya Bang Nazar'. Tapi ya sudahlah, saya enggak mau. Kasian saya lihat dia, saya teman baik sama dia, dia teman baik istri saya. Tapi, saya lebih kasihan kenapa dia enggak mau jujur. Ya dia menutupi kepentingan Mas Anas, menutupi kepentingan partai," ucap Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com