Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lecehkan Gus Dur, Sutan Bhatoegana Didemo

Kompas.com - 26/11/2012, 12:46 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Ratusan mahasiswa di Malang yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Malang, Senin (26/11/2012). Mereka mengecam Sutan Bhatoegana, politisi Partai Demokrat yang dinilai telah melecehkan mantan Presiden RI, almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Orang seperti Bhatoegana itu tidak layak jadi anggota Dewan. Tidak pantas wakil rakyat melecehkan sosok Gus Dur selaku bapak bangsa," kata Muhammad Hadi, koordinator aksi. Dalam unjuk rasa tersebut, mahasiswa membawa poster bergambar Bhatoegana, yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI. Poster itu lantas dibakar di depan pintu masuk gedung DPRD Kota Malang. 

Kecaman ini menyusul pernyataan Bhatoegana yang menyebut pemerintahan Gus Dur "dilengserkan" akibat skandal korupsi Bulog dan Brunei-gate. Hal itu terang menyakiti hati rakyat Indonesia. "Terutama warga Nahdliyyin. Dari itu mahasiswa Malang sangat mengecam pernyataan Sutan Bhatoegana itu," tegasnya.

Sebelumnya, Bhatoegana mengungkapkan hal itu dalam dialog kenegaraan bertema "Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat" pada Rabu, 21 November lalu. "Jika Gus Dur dituduh korupsi, jelas menyakitkan hati rakyat Indonesia. Mengapa, karena tak bisa dimungkiri, partai yang dihuni Bhatoegana banyak politisinya terlibat kasus korupsi," ungkap Hadi lagi.

Massa menuntut Bhatoegana meminta maaf terhadap kaum Nahdliyyin dan rakyat Indonesia, serta mencabut pernyataannya yang disampaikan dan sudah menyebar ke publik. "Batas waktu minta maaf selama 2 x 24 jam. Jika tidak, maka seluruh rakyat Indonesia, terutama warga Nahdliyyin, akan melakukan demo besar-besaran, dan akan melaporkan Sutan Bhatoegana sebagai pencemaran nama baik melalui jalur hukum," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com