Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Kehutanan: Lanjutkan Moratorium

Kompas.com - 22/11/2012, 03:33 WIB

Bogor, Kompas - Penundaan sementara izin kehutanan di hutan primer dan lahan gambut telah berjalan 1,5 tahun dan akan berakhir 2013. Pemerintah mengklaim kebijakan ini sangat berkontribusi bagi penyelamatan hutan Indonesia. Laju deforestasi ditekan hingga 500.000 hektar untuk tahun ini.

”Saya ingin moratorium dilakukan seterusnya. Bapak (Presiden) pasti setuju,” kata Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan, Rabu (21/11), di Bogor. Ia berbincang dengan wartawan sebelum membuka program WWF Indonesia, MyBabyTree, di petak hutan delapan, kawasan hutan Mega Mendung, Cisarua.

Keinginan Menteri Kehutanan (Menhut) disambut baik organisasi lingkungan. Juru Kampanye Politik Hutan Greenpeace Yuyun Indradi mengatakan, perpanjangan moratorium dibutuhkan hingga didapat perbaikan tata kelola sumber daya alam.

Yuyun berharap, perpanjangan moratorium diiringi penguatan dengan memasukkan hutan sekunder dan peninjauan ulang izin yang telah diterbitkan. ”Kalau diteruskan dengan mekanisme sama seperti moratorium sekarang, paling tidak bisa dikerjakan perbaikan tata kelola hutan dan perizinan,” ujarnya.

Zulkifli memaparkan, laju deforestasi pada masa Orde Baru mencapai dua juta hektar per tahun. Tahun 1999-2003, laju deforestasi mencapai 3,5 juta hektar. Sekarang 500.000 hektar yang berasal dari 350.000 hektar di kawasan hutan dan 150.000 hektar di daerah nonhutan.

Menurut dia, salah satu kebijakan pemerintah untuk menekan laju deforestasi adalah moratorium izin kehutanan. Ini diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2011. Inpres berlaku selama dua tahun.

Moratorium juga diklaim Menhut sebagai upaya menekan emisi karbon 26 persen hingga 2020. Ia yakin pernyataan Guru Besar Kehutanan Institut Pertanian Bogor Herman Haeruman bahwa dibutuhkan waktu 165 tahun untuk perbaiki hutan Indonesia (Kompas, 10 Agustus 2011), bisa dipercepat hingga 25 tahun.

Rehabilitasi

Selain laju ditekan, kata Zulkifli, upaya rehabilitasi lahan dan hutan terus dilakukan sejak tahun 2006. Mulai dari Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon (100 juta pohon/2006), One Man One Tree (250 juta pohon/2010), dan Penanaman Satu Miliar Pohon (1,3 miliar pohon pada 2011 dilanjutkan target 1,5 miliar pohon pada 2012). ”Ini baru yang dikerjakan bersama pemerintah. Belum lagi upaya rehabilitasi dari instansi atau organisasi seperti WWF Indonesia,” katanya.

Program MyBabyTree mengajak individu sebagai orangtua asuh. Caranya, mendonorkan 15 dollar AS (setara Rp 150.000) per bibit. Uang diberikan kepada kelompok tani sebagai biaya perawatan selama dua tahun dan monitoring 3 tahun sesudahnya.

Setiap donor diberi titik koordinat (geotagging) lokasi penanaman. Mereka bisa melihat pertumbuhan pohonnya melalui Google Earth. (ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com